Home Tabalong Hari Ini Penurunan Angka Kematian Ibu Pasca Salin Menjadi Fokus Dinkes

Penurunan Angka Kematian Ibu Pasca Salin Menjadi Fokus Dinkes

by Muhammad Rais
0 comment

Upayakan menurunkan angka kematian ibu pasca salin, Dinas Kesehatan menggelar pertemuan tata laksana terpadu pasca salin kepada puluhan bidan desa di Kabupaten Tabalong.

Pertemuan tata laksana terpadu pelayanan pasca salin, yang dihadiri oleh 58 orang bidan desa dari 18 puskesmas di Kabupaten Tabalong, digelar Senin, 21 Agustus 2023, di Gedung Informasi Tanjung.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Dokter Taufiqurrahman Hamdie, mengatakan bahwa kegiatan pertemuan ini bertujuan untuk mengurangi angka kematian ibu pasca salin, serta untuk meningkatkan kemampuan teknis para bidan di Tabalong.

Nantinya, para bidan akan terus memberikan pendampingan kepada ibu pasca salin yang pulang.

“Upaya kita banyak sekali ya, nah ini salah satunya jadikan bisa kita lihat mencegah kematian ibu itu pada saat masa hamil dulu, pada saat proses persalinan, nah ini pasca persalinannya, jadi tiga masa itu bisa terjadi kematian ibu, oleh sebab itu upaya-upaya ini salah satunya hari ini adalah tata laksana terpadu pasca salin itu sendiri.” ujar dr. Taufiqurrahman Hamdie, Kadinkes Tabalong.

Sementara itu, Analis Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Renta, yang menjadi narasumber pada kegiatan ini, menjelaskan bahwa angka kematian ibu yang paling sering terjadi saat ini adalah pada saat masa nifas, yang dimulai setelah ibu melahirkan sampai 40 hari.

Baca Juga  Danrem 101 Antasari Apresiasi Sinergitas 3 Pilar Tabalong

Lebih lanjut, Renta menjelaskan bahwa kurangnya edukasi di masyarakat tentang pentingnya penanganan saat hamil, melahirkan, dan pasca melahirkan turut menjadi faktor. Selain itu, faktor geografis pun turut mempengaruhi kematian ibu.

“Ada beberapa faktor geografis, posisi masyarakat yang terlalu sulit dijangkau, karena saya lihat kematian ini terjadi waktu saat dirujuk itu lebih dari 10 km, berartikan jangkauan geografisnya yang agak sulit mungkin itu juga, faktor budaya mungkin juga mempengaruhi, kemudian faktor keluarga juga, kemudian untuk tenaga kesehatan sudah lumayan kita memberikan pelatihan-pelatihan seperti ini, peningkatan kompetensi sudah lumayan gitu.” ujar Renta, Analis Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes Prov Kalsel.

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Renta berharap terjadi penurunan angka kematian ibu dan bayi di Kalimantan Selatan. Dengan meningkatnya kemampuan kompetensi tenaga kesehatan, dapat membantu ibu hamil agar dapat melahirkan dengan aman dan sehat, serta bayi yang lahir juga dalam kondisi yang sehat.

(Dano Nafarin, TV Tabalong)

Redaktur: Rais

Uploader: Rulyandi

Related Articles

Leave a Comment