Jamaah Muhammadiyah Tabalong melaksanakan salat Idul Fitri 1444 Hijriah di halaman DPRD Tabalong. Meski Idul Fitri dirayakan sehari lebih awal dari tanggal yang ditetapkan pemerintah, namun perbedaan ini diharapkan semakin merekatkan kebersamaan dalam kebhinnekaan, serta mengekspresikan saling toleransi dan menghargai dengan penuh kedewasaan.
Sejak pukul 6:30 pagi pada Jumat, 21 April 2023, ribuan jamaah Muhammadiyah mulai memadati halaman DPRD Tabalong di Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, untuk melaksanakan salat Idul Fitri 1444 Hijriah. Bertindak sebagai imam Ustadz Noor Ilmi dan khatib Ustadz Nasrullah, salat Idul Fitri berjamaah ini dilaksanakan mulai pukul 7:30 pagi.
Plt DPC Muhammadiyah Tabalong, Iskandar Zulkarnain, yang ditemui usai salat Idul Fitri menyebutkan, jamaah yang mengikuti sholat berjamaah tahun ini meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yakni mencapai 1200 orang.
Iskandar Zulkarnain juga menjelaskan perbedaan penentuan satu Syawal antara Muhammadiyah dengan pemerintah, dikarenakan perbedaan metode. Muhammadiyah menggunakan hisab wujudul hilal, artinya menggabungkan antara perhitungan dan keadaan benda-benda langit, seperti bulan, matahari, dan bintang.
“Kami berharap perbedaan ini justru menjadi rahmat kebersamaan karena tidak indah ketika bersama itu tidak berbeda. Dalam satu keluarga itu ada yang hobi makan pecel, ada yang hobi makan pedes, ada yang hobi tidak pedes, dan seterusnya, tapi itu membuat suasana justru semakin indah,” ujar Iskandar Zulkarnain, Plt DPC Muhammadiyah Tabalong.
Iskandar Zulkarnain mengapresiasi pengurus Masjid Al-Mukhlisin Mabuun dan para relawan yang telah mempersiapkan pelaksanaan salat Idul Fitri sejak malam sebelumnya, sehingga salat Idul Fitri dapat berjalan dengan lancar. Ia juga berharap seluruh pendisiplinan diri melalui berbagai ibadah selama bulan Ramadan dapat teraktualisasi dalam kehidupan nyata, menjadi insan yang bertakwa terutama saat membawa misi rahmatan lil alamin.
Di samping itu, sebagai mayoritas kaum muslimin harus menjadi sinar penerang, pencerdas, dan perekat kebersamaan kehidupan dalam kebhinnekaan. Jika ada perbedaan dalam hal-hal yang bersifat furuiyah, seperti Idul Fitri, maka diharapkan mengedepankan saling toleran dan menghargai dengan penuh kedewasaan.
Selain di halaman DPRD Tabalong, 300 orang jamaah Muhammadiyah melaksanakan salat Id di lapangan Makodim 1008 Tabalong, dan 500 orang jamaah di halaman Masjid Istiqomah Kelua, sehingga total jamaah se-Tabalong mencapai 2000 orang.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)
