Sistem pemupukan menjadi salah satu kunci untuk budidaya melon, pasalnya proses ini sangat menentukan hasil panen.
Pemupukan pada tanaman melon memiliki peranan penting dalam memperbaiki kondisi tanah, meningkatkan kesuburan tanah, memberikan nutrisi untuk tanaman, dan memperbaiki kualitas serta kuantitas tanaman.
Namun, pupuk berlebih rupanya memilki dampak negatif terhadap hasil buah. Seperti yang pernah dialami petani melon asal Sei Ruku Desa Kambitin Kecamatan Tanjung Gatot Suwarno, saat awal merintis budidaya buah melon. Gatot menjelaskan, pemupukan berlebih dapat menjadikan buah melon pecah-pecah.
Menurut pria yang merintis budidaya melon pada 2019 lalu ini, idealnya pemupukan tanaman melon dapat dilakukan bertahap mengikuti fase pertumbuhannya dengan jarak 7 hari sekali hingga usia tanam mencapai 28 hari.
“Kalau aku nanam pertama, anggapannya berhasil atau nggak gagal, itu cuma kesalahan saya itu pemupukan mas. Jadi pupuk itu kita lanjut setiap seminggu sekali, saya pupuk terus berlanjut. Ternyata malah kurang bagus hasil buah.” ujar Gatot Suwarno, petani buah melon.
Disamping pemberian pupuk, penyiraman juga menjadi salah satu kunci keberhasilan budidaya melon. Frekuensi penyiraman dapat disesuaikan dengan kondisi cuaca dan fase pertumbuhan tanaman. Penyiraman idealnya dilakukan dua kali sehari atau pada saat media tanam terlihat kering. Namun, pada saat cuaca sangat terik, penyiraman dapat dilakukan tiga kali sehari, dan pada cuaca mendung cukup sekali sehari.
Di lahan seluas 2500 meter persegi ini, sebanyak dua ribu batang pohon melon ditanam. Dari dua ribu batang pohon melon tersebut, mampu menghasilkan hingga 4 ton buah melon segar. Sekali panen, Gatot mampu meraih omzet hingga 24 juta rupiah.
(Gazali Rahman/ TV Tabalong)
Redaktur: Rais
Uploader: Rulyandi
