Pelaksanaan tradisi Makan Batalam disambut dengan antusiasme yang tinggi oleh masyarakat Desa Hapalah. Hal ini terbukti dari tingginya partisipasi masyarakat untuk mensukseskan tradisi ini dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pelaksanaan tradisi Makan Batalam dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW pada Kamis, 28 September 2023, di Desa Hapalah, Kecamatan Banua Lawas, disambut dengan gembira dan antusiasme yang tinggi dari warga setempat.
Hal ini dibuktikan dengan disuguhkannya sebanyak 216 talam yang berisikan lauk 1 ekor itik, nasi, dan sayur untuk ribuan masyarakat yang hadir. Talam-talam tersebut merupakan sumbangan dari warga Desa Hapalah.
Salah satu warga Desa Hapalah, Taufik Rahman, mengakui bahwa untuk mensukseskan Maulid Nabi yang diisi dengan tradisi makan batalam, ia dan sejumlah warga lainnya telah mempersiapkan segalanya sejak jauh-jauh hari. Persiapan meliputi dana, sarana dan prasarana, serta berbagai jenis kudapan yang akan disajikan.
“Ini berhubung kegiatan tiap tahunan lah jadi masyarakat menyiapkan dana mungkin sudah setahun yang lalu, artinya ada yang bajual banih, ada yang bagaduh hayam badahulu, jadi masyarakat tu kada salang di perintah kaitu lah, pokonya mepersiapkan badahulu. Lawan kepemudaan diperintahkan minjam pekakas seperti cangkir, piring semuanya seminggu bedahulu. Artinya masyarakat itu gairah bangat kaitu nah menyambut datangnya nabi Muhammad SAW.” ujar Taufik Rahman.
Hal serupa juga diakui Ahya Noor, ia mengaku sudah sejak 1 minggu yang lalu, ia bersama dengan anggota keluarganya bergotong royong untuk mempersiapkan berbagai macam perbumbuan untuk disajikan dalam tradisi Makan Batalam.
“Ni kami me adakan, merayakan, perayaan Nabi besar Muhammad SAW dengan semangat, dengan semangat menyediakan dari jauh-jauh hari menyiapkan bumbu apa-apa segalanya dari jauh hari.” kata Ahya.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diisi dengan tradisi Makan Batalam rutin dilaksanakan oleh masyarakat Desa Hapalah setiap tahunnya.
Tradisi ini dijadikan sebagai ajang silaturahmi, terutama karena saat pelaksanaan tradisi Makan Batalam, keluarga dan warga yang sedang berada di perantauan umumnya berkumpul untuk merayakan momen tersebut.
(Maria Ulfah, TV Tabalong)
Redaktur: Rais
Uploader: Rulyandi
