SMP Negeri 7 Tanjung saat ini tengah dipersiapkan untuk menuju Sekolah Adiwiyata Nasional. Persiapan dilakukan mulai dari rakor bersama seluruh warga sekolah, menjalin MoU dengan pihak pemerintah dan swasta, serta menyiapkan berbagai inovasi.
Inilah SMP Negeri 7 Tanjung, beralamat di Jalan Haji Mahrawi Gumuk, Kelurahan Jangkung, Kecamatan Tanjung.
Sekolah ini meraih predikat Sekolah Adiwiyata Provinsi sejak tahun 2019 dan tengah disiapkan untuk naik predikat menuju Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2023.
Kepala SMP Negeri 7 Tanjung, Rini Sundari, yang ditemui di ruang kerjanya pada Jumat, 23 Juni 2023, menceritakan persiapan awal yang dilakukan adalah rapat koordinasi dengan seluruh warga sekolah, termasuk siswa dan orang tua atau wali, untuk membahas rencana gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah, atau gerakan PBLHS.
Dari rakor dihasilkan 3 garis besar rencana gerakan PBLHS, yaitu standarisasi pengelolaan, proses, dan sarana prasarana sekolah Adiwiyata.
Lalu, untuk menunjang kebutuhan sekolah Adiwiyata ini, pihak sekolah merapikan rencana anggaran tahun 2023.
Anggaran disiapkan untuk melengkapi sarpras greenhouse dan pembuatan kebun toga.
Disamping itu, SMP Negeri 7 Tanjung juga menjalin MoU dengan instansi pemerintah terkait dan pihak swasta, di antaranya DLH Tabalong, DKPPTPH Tabalong, KPH Tabalong, Polsek Tanjung, Puskesmas Tanjung, LSM, dan berbagai perusahaan tambang.
Kerja sama tersebut dalam bentuk penunjang kebersihan lingkungan, gerakan kebersihan clean up daya dan susur sungai, pengurangan sampah melalui pemilahan di bank sampah sekolah, bantuan bibit tanaman dan pupuk, serta sosialisasi pembuatan pupuk kompos dan lubang resapan biopori.
Gerakan PBLHS ini dilakukan kepala sekolah bersama 8 tenaga pendidik, 1 tenaga kependidikan, dan 20 siswa yang merupakan kader Adiwiyata sekolah. Selain melaksanakan gerakan PBLHS, dewan guru SMP Negeri 7 Tanjung bekerjasama dengan SMA Negeri 1 Tanta untuk membuat RPP berbasis PRLH terintegrasi, atau penerapan perilaku ramah lingkungan hidup.
“Mudah-mudahan dengan persiapan kami yang cukup matang, SMPN 7 Tanjung bisa merealisasikan mendapat predikat sekolah adiwiyata nasional tahun 2023. Karena sekolah adiwiyata ini bukan merupakan lomba sekolah adiwiyata, tapi bagaimana merubah karakter warga sekolah itu mencintai lingkungan dan bisa memperlakukan sampah dengan baik sehari-hari,” ujar Rini Sundari, Kepala SMP Negeri 7 Tanjung.
Rini Sundari menuturkan, berdasarkan pengalamannya melaksanakan sekolah Adiwiyata di sekolah-sekolah lain, MoU dan inovasi menjadi kunci untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata Nasional, yaitu sekolah harus menjalin kerjasama MoU dengan lebih dari 5 instansi dan mengusulkan minimal 3 inovasi.
SMP Negeri 7 Tanjung menjalin MoU dengan 11 instansi pemerintah dan swasta, serta menyiapkan 6 inovasi. Inovasi tersebut adalah pembuatan batik sasirangan dari alam, ecoprint, pembuatan masker dari daun kelor, pembuatan mandai krispi, dan inovasi dari guru yaitu membuat alat pencacah rumput untuk memudahkan pembuatan pupuk kompos.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)
