Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara atau KPPN Tanjung, bersama Kantor Perlayanan Pajak Pratama Tanjung, melakukan press release APBN Tahun 2022 dan evaluasi pelaksanaan anggaran hingga Agustus 2022, pada 21 September 2022 di Aula KPPN Tanjung.
Press release ini untuk menyampaikan informasi terkini pelaksanaan APBN 2022, yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintah pusat kepada masyarakat. Khususnya di 3 wilayah kerja KPPN Tanjung, yakni Kabupaten Tabalong, Balangan dan Hulu Sungai Utara.
Pada kegiatan ini, Pelaksana Tugas Kepala Kppn Tanjung Akhmad Labib, menyampaikan realisasi belanja negara lingkup wilayah KPPN Tanjung hingga Agustus 2022, telah mencapai 717,92 milyar rupiah atau 60,89 persen dari target 1,17 triliun rupiah, yang terdiri atas belanja pemerintah pusat 352,58 milyar rupiah, transfer ke daerah sebesar 90,95 milyar dan dana desa sebesar 274,38 milyar rupiah. Sehingga realisasi belanja negara meningkat 3,48 persen dibandingkan Tahun 2021 lalu.
Meskipun secara umum terjadi peningkatan dibanding tahun sebelumnya, namun Akhmad Labib meminta kepada 3 wilayah kerja KPPN Tanjung agar dapat memaksimalkan penggunaan dana transfer khusus yakni dana alokasi khusus fisik yang saat ini realisasinya masih rendah.
“Nah ini diharapkan tentunya sampai dengan akhir triwulan 3 ini itu bisa mencapai 70 paling tidak dan yg menjadi hambatan kami itu terutama penyaluran dak fisik nya yg masih relatif rendah dan bahkan ini dilingkup wilayah provinsi Kalimantan Selatan sendiri 3 kabupaten di wilayah KPPN Tanjung ini tiga tiga nya mendominasi paling bawah, kami mohon mungkin segera untuk bisa penyaluran alokasi dak fisik khusus nya di tahap 2 ini yg sampai dengan 21 Oktober batas akhir untuk penyaluran tahap 2 nya,” tutur Akhmad Labib.
Pada press release ini juga disampaikan mengenai realisasi penerimaan perpajakan lingkup wilayah KPP Pratama Tanjung, hingga bulan Agustus 2022 yang telah mencapai 393,4 milyar atau 84,3 persen dari target 466,66 milyar rupiah, dengan kontribusi pajak terbesar dari pertambangan dan penggalian sebesar 51,3 persen.
(Nova Arianti, TV Tabalong)
