Memasuki puncak musim kemarau, BPBD Tabalong mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan hutan maupun petani, tidak membakar lahan.
Imbauan ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tabalong, Zahirsyah Manuar, usai pelaksanaan rapat koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan pada Rabu, 21 Juni 2023, di Aula Tanjung Puri.
Zahirsyah menjelaskan bahwa upaya mencegah terjadinya karhutla harus didukung seluruh lapisan masyarakat, utamanya yang berada di kawasan hutan. Pasalnya, puncak kemarau yang diprediksi terjadi pada bulan September 2023 mendatang rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Untuk itu, Zahirsyah mengingatkan seluruh masyarakat yang tinggal di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan untuk tetap waspada dan tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
“Kalau potensi memang ada potensi ya ada, cuma berdasarkan data yang kami punya dari BMKG, bahwa sebenarnya musim kemarau itu sudah masuk di minggu kedua bulan Mei tahun 2023, dan puncaknya di bulan September. Namun, kita lihat kondisi saat ini di Tabalong masih ada hujan-hujan lebatnya seperti itu, nah jadi istilahnya kemarau tapi kemarau basah,” ujar Zahirsyah Manuar, Kepala BPBD Tabalong.
Zahirsyah menambahkan bahwa meski hingga saat ini Kabupaten Tabalong belum ditemukan titik panas atau hotspot, namun pihaknya terus mematangkan kesiapan pencegahan karhutla di Tabalong, baik dari sisi edukasi dan sosialisasi pencegahan karhutla hingga kesiapan berbagai peralatan pemadam kebakaran.
(Dano Nafarin, TV Tabalong)
