Salah satu cara mahasiswa menekan biaya hidup di Jakarta adalah memilih tempat tinggal yang murah. Asrama Mahasiswa Kalsel dapat menjadi solusinya. Cukup dengan biaya 150 ribu rupiah, mahasiswa memperoleh tempat tinggal yang nyaman dan berbagai fasilitas gratis.
Inilah Asrama Mahasiswa Kalimantan Selatan Jakarta, yang beralamat di Jalan Tarumanegara Nomor 100 Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten. Asrama ini dapat menjadi solusi bagi mahasiswa dan calon mahasiswa Kalsel untuk menekan biaya hidup di Jakarta.
Mahasiswa cukup membayar 150 ribu rupiah setiap bulannya. Dengan biaya tersebut, mahasiswa mendapatkan tempat tinggal yang nyaman dan berbagai fasilitas gratis mulai dari listrik, air mandi, air mineral, WiFi, serta dapur bersama yang sudah dilengkapi kompor dan kulkas.
Asrama Mahasiswa Kalsel Jakarta mampu menampung hingga 75 orang, dengan asumsi 25 kamar tidur yang tersedia diisi 3 orang. Setiap kamar tidur sudah dilengkapi spring bed dan lemari baju.
Ketua Asrama Mahasiswa Kalsel Jakarta, Muhammad Nor Rizqi, menyebutkan bahwa saat ini asrama dihuni 18 orang mahasiswa, sehingga masih banyak kamar kosong yang dapat ditinggali. Ia pun mempersilakan kepada mahasiswa maupun calon mahasiswa Kalsel di Jakarta agar ikut bergabung ke asrama.
Rizqi menjelaskan bahwa kehidupan di asrama dijalani dengan santai, karena mengusung konsep kekeluargaan dan tidak ada senioritas. Berbagai kegiatan juga dilakukan selama di asrama, di antaranya kerja bakti setiap hari Minggu, Maulid Habsyi setiap malam Jumat, dan sholat berjamaah.
“Sholat berjamaah kita adakan juga di aula tengah asrama banjar itu. Jadi lebih banyak kekeluargaan dan alhamdulillah kita kadada senioritas, artinya nyaman, tentram, hidup layaknya hidup di banjar jua kalo di asrama kalsel itu,” ujar M. Nor Rizqi, Ketua Asrama Mahasiswa Kalsel Jakarta.
Asrama Mahasiswa Kalsel Jakarta berlokasi di Tangerang Selatan yang berbatasan langsung dengan Jakarta Selatan. Asrama berdekatan dengan kampus UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Muhammadiyah Jakarta, PTIK, dan Institut Ilmu Al-Quran.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)