Dalam rangka pemutakhiran data kependudukan khususnya akta kelahiran, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tabalong akan melakukan pelayanan jemput bola. Layanan ini menyoroti 19 desa dengan angka kepemilikan akta kelahiran rendah.
Pelayanan jemput bola Disdukcapil dalam rangka pemutakhiran data kependudukan khususnya akta kelahiran dilakukan sejak pertengahan Mei 2023 lalu. Layanan ini menyoroti 19 desa yang tersebar di 4 kecamatan di Tabalong yang memiliki angka kepemilikan akta kelahiran di bawah 50 persen.
Adapun desa yang menjadi sasaran adalah Desa Catur Karya, Lok Batu, Mahe Pasar, Marindi, Bongkang, Nawin, dan Wirang di Kecamatan Haruai. Desa Lano, Purui, dan Solan di Kecamatan Jaro. Desa Mangkupum, Lumbang, Pasar Batu, Kampung Baru, dan Ribang di Kecamatan Muara Uya. Desa Bahungin, Pulau, Ampukung, dan Binturu di Kecamatan Kelua.
Ditemui saat melakukan koordinasi sekaligus sosialisasi di Desa Nawin, Kecamatan Haruai, Kepala Disdukcapil Tabalong, Rowie Rawatianice, menjelaskan bahwa tingkat kepemilikan akta yang tergolong rendah tersebut datang dari sejumlah masyarakat yang berumur di atas 17 tahun. Sementara untuk kategori anak usia 0 hingga 5 tahun, tingkat kepemilikan akan ditingkatkan melalui pemutakhiran data.
“Pintu masuknya adalah akta kelahiran, tapi dari situ nanti akan terupdate juga data-data lainnya. Ketika dia membuka akta kelahiran, nanti akan kita lihat kartu keluarganya. Misalnya, ada anaknya yang sudah selesai pendidikan SMA, tapi kita catat nanti dia masih SD, bahkan belum sekolah. Nah, itu akan kita lakukan updating juga, termasuk data golongan darahnya juga akan kita lengkapi semua disitu berdasarkan data dari si pemilik itu sendiri,” ujar Rowie Rawatianice, Kepala Disdukcapil Kabupaten Tabalong.
Rowie menambahkan bahwa pemutakhiran data akta kelahiran ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kepemilikan data kependudukan yang lengkap dan akurat. Proses pemutakhiran data sendiri akan dilakukan Disdukcapil Tabalong bekerja sama dengan aparat desa dan ketua RT setempat.
Rowie pun berharap agar masyarakat yang didata dapat kooperatif, sehingga data akan terupdate dengan cepat dan akurat.
(Maria Ulfah, TV Tabalong)