Kepala Disdukcapil Tabalong mengupayakan seluruh tenaga honornya langsung diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Pasalnya, tenaga honor tersebut telah mengabdi lama di Disdukcapil dan telah memiliki kemampuan khusus dalam pelayanan adminduk.
Rencana penghapusan tenaga honorer di akhir tahun 2024 menjadi kegelisahan bagi tenaga honor di Tabalong, salah satunya tenaga honor di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Tabalong.
Menindaklanjuti nasib tenaga honor ini, Kepala Disdukcapil Tabalong, Rowi Rawatianice, melakukan berbagai cara untuk dapat mengangkat secara otomatis sekitar 50 orang tenaga honornya menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pihaknya pun beberapa waktu lalu telah melakukan kunjungan ke Ditjen Dukcapil untuk dapat memberikan dukungan terkait nasib tenaga honor Disdukcapil yang rencananya akan dihapus akhir 2024 mendatang.
“Tenaga-tenaga yang ada di Dukcapil ini kan sudah terlatih, ada yang mungkin 10 tahun. Artinya, tidak perlu lagi melakukan semacam peningkatan kompetensi karena mereka sudah biasa mengerjakan itu. Pertimbangan inilah yang membuat Pak Direktur untuk mencoba memperjuangkan bahwa teman-teman yang sudah mengabdi di Dukcapil kabupaten/kota di Indonesia yang sudah terdaftar juga di database BKN itu nanti secara otomatis bisa diangkat sebagai PPPK dan ditempatkan langsung di Dukcapil. Jadi, kami mengkomunikasikan tentang itu,” ujar Rowi Rawatianice, Kepala Disdukcapil Tabalong.
Rowi Rawatianice menambahkan, tantangan terbesar yang saat ini menjadi momok bagi beberapa tenaga honor di Disdukcapil adalah tidak liniernya antara ijazah dan jabatan atau pekerjaan yang dilakukan.
Meski demikian, pihaknya mengaku akan terus berupaya agar tenaga honor di Disdukcapil Tabalong tetap dapat dipertahankan.
Pihaknya juga telah mengkomunikasikan terkait nasib tenaga honor ini kepada BKPSDM Tabalong untuk bisa ditindaklanjuti.
(Gazali Rahman/TV Tabalong)