Home Tabalong Hari Ini Hunting Arsip Dispersip Ungkap Keteladanan Sifat Tuan Guru Haji Asnawi

Hunting Arsip Dispersip Ungkap Keteladanan Sifat Tuan Guru Haji Asnawi

by Muhammad Rais

Dispersip Tabalong I melakukan hunting atau penelusuran arsip statis di Kubah Tuan Guru Haji Asnawi. Dari hasil penelusuran, tidak banyak ditemukan jejak arsip statis miliknya. Namun, dari beliau banyak diwariskan keteladanan yang diturunkan kepada anak cucunya, terutama dalam hal memuliakan antar sesama manusia.

Hunting atau penelusuran arsip statis dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Tabalong ke Kubah Tuan Guru Haji Asnawi Selongan, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Tanjung, pada Kamis, 21 September 2023.

Pada hunting arsip kali ini, tim Depo Arsip Tabalong menemui anak keempat Tuan Guru Haji Asnawi, Zahratannur, dan cucu pertama Tuan Guru Haji Asnawi, Khairullah.

Kedua anggota keluarga ini menuturkan bahwa tidak banyak barang peninggalan Tuan Guru Haji Asnawi yang ditemukan, hanya ada dua lembar foto beliau. Bahkan, dua foto Tuan Guru Haji Asnawi tersebut hasil pemotretan orang lain, bukan dirinya sendiri.

Meski demikian Khairullah mengatakan bahwa Tuan Guru Haji Asnawi banyak meninggalkan keteladanan yang diturunkan kepada anak cucunya, terutama dalam hal memuliakan antar sesama manusia. Ia menjelaskan bahwa beliau sangat kuat menanamkan hubungan antar sesama manusia, tidak memandang bulu siapapun orangnya. Beliau menganggap orang lain lebih mulia dan lebih berharga dibandingkan dirinya sendiri.

“Mudah-mudahan dengan kunjungan ini bercerita dengan karakter beliau, itu bisa kita pakai dalam dunia kita dalam menuntut rezeki dan ilmu. Ilmu didapat dengan perbedaan, rezeki didapat dengan perbedaan. Dengan itu kita bekerja, apa sih pengabdian kita terhadap bangsa dan negara kita ini, dan sesama manusia,” kata Khairullah, cucu pertama Tuan Guru Haji Asnawi.

Khairullah menceritakan bahwa berdasarkan riwayat keluarga yang diturunkan turun temurun, semasa muda Tuan Guru Haji Asnawi menuntut ilmu ke Arab Saudi dan menyebarkan dakwahnya di kampung halaman Tanjung selama puluhan tahun.

Kemudian, pada tahun yang tidak diketahui, namun yang pasti saat beliau sudah berkeluarga, guru beliau yang bernama Syekh Hasan Yamani dari Hadramaut Yaman datang ke Tanjung karena situasi perang yang terjadi di negeri Yaman.

Selama 3 bulan keberadaan Syekh Hasan Yamani di Tanjung, Tuan Guru Haji Asnawi melanjutkan kajian ilmunya. Pasca memperdalam ilmu, Tuan Guru Haji Asnawi tidak lagi menyebarkan dakwahnya secara luas, tetapi lebih banyak menghabiskan waktunya kurang lebih 15 tahun di rumah. Meski demikian, Tuan Guru Haji Asnawi tetap menerima murid yang datang ke rumah, berupa ajaran-ajaran amaliyah tertentu sesuai porsinya.

Tuan Guru Haji Asnawi bersama Hajjah Gusti Maryam dikaruniai 5 orang anak, yaitu Hajjah Zainab, Haji Abdul Murad, Nurshalilah, Zahratannur, dan Salamah. Tuan Guru Haji Asnawi meninggal dunia pada tahun 1979 saat berusia 63 tahun. Disamping makam beliau dikebumikan Hajjah Gusti Maryam, yang meninggal 4 tahun kemudian.

Setiap tahunnya, rutin digelar haul Tuan Guru Asnawi yang diikuti ribuan masyarakat dari berbagai wilayah.

Sebelum melakukan hunting arsip, tim Depo Arsip Tabalong mengunjungi kantor Kecamatan Tanjung untuk melakukan koordinasi terlebih dahulu. Kemudian, selama hunting arsip berlangsung, tim Depo Arsip Tabalong didampingi Sekretaris Camat Tanjung, Syahrani.

(Alfi Syahrin, TV Tabalong)

Redaktur: Rais

Uploader: Rulyandi

Related Posts

Leave a Comment