Cabai Tiung Tanjung merupakan hasil inovasi dari petani, yang beberapa tahun lalu melakukan penyemaian, penanaman dan uji coba yang dilakukannya. Sehingga cabai tiung tanjung pun berhasil ditanam di Kabupaten Tabalong dan saat ini telah disebarluaskan ke para petani, tidak hanya di Tabalong bahkan sampai ke petani di luar kabupaten, hingga luar provinsi Kalimantan Selatan.
Ialah Haryadi, yang menemukan Cabai Rawit Tiung Tanjung, saat ia berprofesi sebagai petani sekaligus penyuluh pertanian. Haryadi menceritakan, di tahun 2012 ia melakukan survey kepada para pedagang mengenai jenis cabai yang disukai konsumen. Dan disaat itulah haryadi mulai melakukan penyemaian, serta uji coba penanaman cabai tiung. Dan akhirnya di tahun 2015, cabai tiung tanjung diperkenalkan kepada masyarakat, serta dikalangan petani.
“Langsung kita semai kita tanam uji coba sampai Tahun 2015 artinya 2015 itu sudah go, artinya pendapatan produksi lombok sendiri sampai 5 tahun 6 ton perhari nya sehingga sampai saat ini kita bina terus warga masyarakat kita, petani kita baik petani orang dewasa, petani milenial kita bangun,” jelasnya.
Haryadi yang kini menjadi anggota Komisi 2 DPRD Tabalong ini juga menyampaikan, bahwa Cabai Varietas Tiung Tanjung sangat potensial untuk terus dikembangkan. Terlebih bobot Cabai Tiung Tanjung yang lebih besar dibanding cabai rawit lainnya dan rasa yang lebih pedas, serta harganya yang lebih tinggi dinilai dapat menguntungkan para petani.
Selain itu untuk pengembangan Cabai Tiung Tanjung, Haryadi mengatakan, komisi 2 selaku mitra kerja DKPPTPH Tabalong telah menganggarkan dana sebesar 6 milyar rupiah di APBD Perubahan 2022, untuk perluasan penanaman cabai tiung tanjung agar dapat ditanam para petani, terutama para petani di Tabalong.
(Nova Arianti, TV Tabalong)