TV Tabalong – Dikutip dari Situs TimesIndonesia.co.id, Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan, saat ini temperatur di Arab Saudi mencapai suhu 40 hingga 44 derajat celcius, dan diperkirakan akan meningkat hingga 50 derajat celcius saat puncak pelaksanaan haji. Berbeda dari suhu di indonesia, berdasarkan situs bmkg kisaran suhu antara 23 hingga 28 derajat celcius.
Dokter puskesmas murung pudak, Irma Noor Indah mengatakan, perbedaan suhu yang cukup signifikan tersebut dapat menyebabkan calon jamaah haji asal indonesia, khususnya kabupaten tabalong, mengalami dehidrasi. Ia pun membagikan tips untuk mengatasinya.
Pertama hindari paparan sinar matahari secara langsung dengan menggunakan payung, kacamata hitam, dan tabir surya. Kemudian rutin minum air putih ketika beraktivitas, jangan sampai menunggu haus. Minum sebanyak 5 sampai 6 botol ukuran 600 mililiter per hari. Disarankan jika satu botol air putih dicampur satu sachet oralit.
Ketiga basahi kulit, dengan menyemprotkan air ke bagian tubuh terbuka, seperti muka dan tangan. Lalu memakai pakaian longgar dan menyerap keringat, serta menggunakan alas kaki. Terakhir selalu periksa warna urine, dan frekuensi buang air kecil.
“Kalo misalkan sudah berwarna kuning oren itu sudah merupakan tanda-tanda dehidrasi, tapi kalo misalkan masih kuning terang itu artinya kecukupan air di dalam tubuhnya masih bagus. Kalo misalkan juga frekuensi sudah mulai menurun, jadi dalam artian tidak ada buang air kecil, nah maka itu sudah mulai termasuk tanda-tanda dehidrasi.” Kata dr. Rima Noor Indah, Dokter Puskesmas Mabuun.
Dokter Rima memaparkan, selain terlihat dari urine, gejala dehidrasi lainnya ialah rasa haus berlebih. Kemudian bibir, lidah, dan tenggorokan terasa kering. Serta merasa pusing bahkan menyebabkan pingsan. Dokter rima juga menyarankan, agar menghindari minuman dingin karena menyebabkan sering buang air kecil, sehingga cairan dalam tubuh lebih cepat berkurang. (Alfi Syahrin).
