Pemerintah Kabupaten Tabalong Terus Gencar Melakukan Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Tabalong. Aksi Percepatan Penurunan Stunting Pun Diharapkan Dilakukan Secara Berkesinambungan dan Dilakukan oleh Seluruh Pihak.
Hal Tersebut Disampaikan Wakil Bupati Tabalong dalam Sambutannya Saat Membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Semester Pertama Kabupaten Tabalong Tahun 2023 pada Rabu, 23 Agustus 2023, di Aston Tanjung City Hotel Mabu’un.
Mawardi Menuturkan Melalui Penguatan Deteksi Dini dan Intervensi yang Tepat, Baik Intervensi Spesifik Maupun Sensitif Secara Kolaborasi, Sehingga Kasus Stunting Dapat Dicegah. Untuk Melakukan Hal Ini, Maka Perlu Dukungan Semua SKPD, Lintas Program, dan Lintas Sektor Mitra untuk Berkomitmen dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting.
“Audit Kasus Stunting Merupakan Kegiatan Prioritas pada Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Dilakukan Secara Berkesinambungan, Sehingga Intervensi atau Pencegahan Dapat Segera Dilakukan Agar Kasus dan Perbaikan Tata Laksana Kasus Serupa, Hingga Kasus Tidak Terulang di Satu Wilayah yang Bertujuan untuk Mencari Penyebab Terjadinya Kasus Stunting sebagai Upaya Pencegahan Terjadinya Kasus Serupa,” ujar Mawardi, Wakil Bupati Tabalong.
Hal Senada Juga Disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, Ramlan. Dalam Sambutannya, Ramlan Menuturkan, Sebagai Upaya Percepatan Penurunan Stunting Perlu Adanya Upaya dari Berbagai Lintas Sektor, Baik dari Segi Kesehatan, Faktor Lingkungan, dan Faktor Lainnya.
“Oleh Sebab Itu, Diharapkan Tetap Perbaikan Kinerja, Pengoptimalan, dan Sinergitas Lintas Sektorial Penanganan Stunting Harus Konvergensi. Tidak Bisa Hanya Dilakukan oleh Satu Dinas Seperti Dinas Kesehatan. Tidak Mungkin Bisa Karena Diluar Jangkaun Nya. Nah, Dinas Kesehatan Hanya Menangani Faktor-Faktor Spesifik Seperti Sanitasi, Air Bersih, Maupun Rumah Layak Huni. Nah, Ini Kan Ada Dinas Perkim Juga Dinas PUPR,” ujar Ramlan, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel.
Selain Itu, Ramlan Juga Mengapresiasi Capaian Kabupaten Tabalong dalam Hal Capaian Prevalensi Stunting di Tahun 2022. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022, Kabupaten Tabalong Mengalami Penurunan Prevalensi Stunting Sebesar 8,5 Persen dari Angka Prevalensi Tahun 2021 yang Sebesar 28,2 Persen. Sehingga Angka Tersebut Menurun Signifikan Menjadi 19,7 Persen dan Menempatkan Tabalong di Urutan Ketiga dengan Kasus Stunting Terendah di Kalimantan Selatan.
(Nova Arianti, TV Tabalong)
Redaktur: Rais
Uploader: Rulyandi