Menjelang datangnya musim kemarau, Bupati Tabalong, Muhammad Noor Rifani, memberikan arahan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabalong untuk melakukan langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi di musim kemarau.
Musim kemarau diprediksi terjadi pada bulan Mei hingga Agustus, dengan puncaknya pada bulan Juli atau paling lambat Agustus. Untuk itu, Bupati Tabalong, Muhammad Noor Rifani, menekankan pentingnya kesiapan dari sisi kebencanaan, mulai dari sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan, pengecekan sarana pemadam kebakaran, hingga persiapan cadangan air.
“Untuk musim kemarau diprediksi bulan Mei, Juni, Juli, dan selambat-lambatnya Agustus puncaknya. Artinya, dari sisi kebencanaan berarti harus ada mitigasi bencana. Oleh karena itu, mungkin sosialisasi terkait karhutla, terkait tentang kebakaran-kebakaran di permukiman ini harus disiapkan. Kemudian juga cek lagi tandon-tandon airnya untuk pemadam kebakaran kita. Kesiapan-kesiapan itu dimitigasi oleh BPBD.” ujar M. Noor Rifani, Bupati Tabalong.
Kepala Pelaksana BPBD Tabalong, Haris Fakhrozi, mengatakan bahwa dalam mencegah karhutla, pihaknya menyiapkan tim sosialisasi yang akan menjangkau wilayah-wilayah rawan kebakaran, terutama desa-desa terpencil dan daerah berhutan lebat seperti di Kecamatan Bintang Ara, Muara Uya, dan Upau. Selain itu, BPBD Tabalong juga akan menetapkan status siaga karhutla dan membentuk posko siaga, serta melakukan apel besar bersama seluruh elemen yang terlibat.
“Kami sudah siapkan tim sosialisasi kami untuk karhutla. Kami akan menjangkau daerah-daerah terpencil, terjauh, akan kita sampaikan, yang banyak hutannya, seperti di Dambung, Hegarmanah, Panaan, Meho Kecamatan Bintang Ara. Kemudian di Salikung dan Sungai Kumap Kecamatan Muara Uya kami akan masuk, termasuk sampai ke Solangai. Kemudian di Kecamatan Upau juga, di Pangelak, di Desa Bilas, kita akan masuk ke sana semua. Kita akan melakukan sosialisasi.” ujar Haris Fakhrozi, Kalak BPBD Tabalong.
Untuk mensukseskan kesiapsiagaan karhutla, BPBD Tabalong juga menggandeng pihak desa, TNI, Polri, UPBS, relawan, dunia usaha, akademisi, hingga awak media yang akan berperan membantu mitigasi bencana, khususnya karhutla.
(Muhammad Ariadi/TV Tabalong)