Home Tabalong Hari Ini Kolaborasi dengan Adaro, Ponpes Al-Islam Kambitin Kembangkan Arboretum Bambu

Kolaborasi dengan Adaro, Ponpes Al-Islam Kambitin Kembangkan Arboretum Bambu

by Muhammad Rais

Di tengah permasalahan lingkungan yang kian kompleks, Pondok Pesantren Al-Islam Kambitin menghadirkan solusi kreatif melalui program Arboretum Bambu. Bekerja sama dengan Yayasan Adaro Bangun Negeri, program ini menjadi perpaduan unik antara upaya konservasi air dan sumber edukasi serta ekowisata.

Inilah Arboretum Bambu, sebuah kawasan yang dikembangkan sebagai upaya penangkaran dan pelestarian berbagai macam jenis bambu di Pondok Pesantren Al-Islam, Desa Kambitin, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Masalah ketersediaan air yang kerap dialami pondok pesantren, terutama saat musim kemarau, menjadi titik awal gagasan menanam bambu sebagai solusi jangka panjang, mengingat kemampuan tanaman ini menyimpan cadangan air yang cukup besar.

Ketua Arboretum Bambu Pondok Pesantren Al-Islam Kambitin, Abdul Hakim, menceritakan perjalanan panjang ini dimulai dari diskusi internal bersama dewan guru dan ustadz hingga akhirnya menemukan solusi menanam bambu pada tahun 2023. Awalnya, sebanyak 500 bambu lokal ditanam di area belakang pondok dekat kandang kambing, dan 60 persen di antaranya berhasil tumbuh.

“Pada tahun 2023 kita mengeluh karena sumber air yang sulit di pondok ini. Pada saat itu musim kemarau, terus kita diskusi dengan dewan guru dan ustadz-ustadz senior. Nah, terbentuklah panitia, terbentuklah penanggung jawab untuk penanaman bambu. Kenapa kami memilih menanam bambu? Karena bambu itu salah satu tanaman yang menampung air yang begitu banyak, sehingga kalau musim kemarau tiba, kita masih memiliki kesediaan air yang cukup,” ujar Abdul Hakim, Ketua Arboretum Bambu Ponpes Al-Islam Kambitin.

Ide ini mendapat respons positif dari PT Adaro Indonesia melalui Program Adaro Santri Sejahtera yang dijalankan Yayasan Adaro Bangun Negeri. Konsep arboretum berkembang dari sekadar konservasi air menjadi program berkelanjutan yang mengedepankan edukasi, kolaborasi, dan kemandirian.

Adaro menyusun program arboretum yang lebih terstruktur pada tahun 2024. Bekerja sama dengan Self Learning Institute, Adaro menyediakan bibit dari 43 jenis bambu lokal dan internasional serta mengadakan pelatihan agar ponpes mampu mandiri dalam mengelola arboretum dan menumbuhkan kesadaran lingkungan. Pelatihan diberikan kepada perwakilan ponpes selama dua minggu di Cibinong, Jawa Barat, untuk mendalami teknik penanaman, perawatan, pengawetan, hingga pembuatan kerajinan bambu.

“Kalau yang kita tanam di tahun 2023 itu varietasnya lokal, jadi ada bambu hijau lokal dan kemudian ada bambu betung, semuanya memang lokal yang tujuannya waktu itu hanya untuk konservasi air. Namun sekarang, konsep ini kami perluas lagi. Kami ingin Pondok Pesantren Al-Islam menjadi pusat arboretum bambu di Kalimantan, khususnya di ranah pesantren. Kami harap kawasan ini juga bisa menjadi pusat wisata edukasi bagi masyarakat di Kalimantan Selatan,” ujar Deri Anggraeni, Operation Section Head YABN.

Setelah pelatihan, pihak ponpes berembuk dan sepakat untuk memindahkan area penanaman ke lokasi yang lebih strategis karena tantangan akses dan perawatan di area terdahulu. Lokasi baru ini berada di lahan seluas lebih dari setengah hektar, di sebelah kiri setelah portal masuk jalan utama pondok. Sebelumnya, area ini adalah lahan pohon karet dan kebun rambutan yang menjadi sumber penghasilan tambahan pondok.

Penanaman bambu di area baru ini dimulai pada Januari hingga Februari 2024. Hingga November 2024, sebanyak 172 pohon bambu dari 43 jenis sudah tertanam.

“Pertumbuhan bambu yang saat ini ditanam alhamdulillah sesuai dengan harapan. Namun, dari segi pertumbuhan, ada jenis bambu yang memang lebih lambat. Jenis bambu besar seperti bambu petung tumbuh menjulang, sedangkan bambu hias lebih kecil. Walaupun waktu tanamnya sama, pertumbuhannya menyesuaikan jenisnya,” ungkap Abdul Hakim.

Untuk mendukung keberlanjutan program Arboretum Bambu, Adaro juga memberikan pelatihan kepada para santri dengan mendatangkan pemateri Direktur Self Learning Institute, Mochammad Irvan Efrizal, pada 27 Agustus 2024 lalu. Para santri belajar cara menanam, merawat, hingga memanfaatkan bambu.

“Program Adaro Santri Sejahtera sebenarnya sudah selesai pada tahun 2023, tetapi kami berkomitmen agar program ini tetap berlanjut. Edukasi diberikan kepada para ustadz dan santri agar program ini bisa dijalankan dengan baik. Contohnya adalah pelatihan dari Self Learning Institute yang langsung dipraktikkan dengan menanam bambu. Ini juga dimasukkan ke dalam kurikulum pondok pesantren,” ujar Deri Anggraeni.

Pasca pelatihan, Ponpes Al-Islam Kambitin melibatkan santri langsung dalam perawatan arboretum ini, dengan membagi tanggung jawab per rumpun bambu kepada dua orang santri. Area pun dibagi menjadi zona putra dan putri.

Salah seorang santri, Muhammad Rafid Hidayat, merasa antusias menjalankan tanggung jawabnya dalam merawat bambu-bambu ini. Ia dan teman-temannya diberi tugas membersihkan area, menyiram, dan memastikan tanaman bambu tetap tumbuh subur.

“Begitu banyak jenis bambu di sini tentu menambah wawasan kami. Biasanya di kampung hanya ada beberapa bambu lokal, sedangkan di sini ada berbagai jenis bambu, termasuk yang berasal dari luar negeri. Alhamdulillah kami sebagai santri menyambut baik untuk melestarikan tanaman-tanaman yang ada di Indonesia,” ujar Muhammad Rafid Hidayat.

Program Arboretum Bambu telah menjadi contoh nyata kolaborasi antara dunia pendidikan dan perusahaan untuk mengedepankan konservasi dan pemberdayaan. Ke depan, kawasan ini direncanakan menjadi destinasi ekowisata dan edukasi, dilengkapi dengan fasilitas seperti gazebo, tempat kunjungan, hingga ruang ramah lingkungan untuk wali santri dan masyarakat.

Program ini juga menjadi bukti bahwa dengan dukungan yang berkelanjutan, sebuah pesantren dapat bertransformasi menjadi pusat pembelajaran lingkungan yang inovatif. Arboretum Bambu di Pondok Pesantren Al-Islam, selain memperkuat kesadaran konservasi, juga membangun harapan bagi generasi mendatang.

(Alfi Syahrin, TV Tabalong)

Related Posts

Leave a Comment