Selain MAN 1 Tabalong, kegiatan literasi juga diselenggarakan di SMA Negeri 1 Tanta pada hari yang sama, 8 Mei 2025. Dalam kegiatan tersebut, ditekankan pentingnya melek literasi di era digital seperti saat ini. Tidak hanya dituntut bisa membaca dan menulis, siswa juga dituntut kritis terhadap informasi yang didapat untuk menghindari berita bohong atau hoaks.
Melek literasi adalah modal penting untuk bertahan dan berkembang di era digital. Tanpa literasi yang kuat, generasi muda akan kesulitan memilah informasi, rentan terhadap pengaruh negatif, dan tidak mampu memanfaatkan teknologi secara optimal.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan Dispersip Tabalong menggelar kegiatan literasi di sekolah, termasuk di SMA Negeri 1 Tanta. Melalui kegiatan ini, siswa diberikan pemahaman terkait pengertian literasi, jenis kegiatan literasi, serta informasi terkait pentingnya literasi bagi generasi muda.
Narasumber kegiatan literasi sekolah, Maulida, menjelaskan bahwa pengetahuan literasi ini sangat penting untuk para siswa, terlebih di era digital saat ini. Mengingat segala sumber informasi sangat mudah tersebar dan diakses oleh seluruh pihak, maka kemampuan berpikir kritis melalui peningkatan literasi sangatlah diperlukan untuk menghindari berita bohong.
“Ya, kenapa jadi literasi itu penting? Karena literasi itu tentunya kemampuan yang perlu dimiliki oleh anak-anak muda sekarang. Literasi itu adalah kemampuan membaca dan menulis—bukan hanya sekadar itu ya—tapi anak-anak itu akan paham dengan yang dia baca, paham dengan yang dia tulis. Terutama di era digital sekarang, mereka menemukan banyak informasi melalui handphone. Tentu literasi itu sangat penting supaya mereka bisa mengecek apakah informasi itu benar atau enggak, dan bisa memahami sebenarnya informasi dan data-data yang disampaikan di media sosial,” ujar Maulida, narasumber.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Tanta, Nur Amalia Rahmah. Menurutnya, dengan literasi yang baik, para siswa dapat mencari informasi dengan lebih baik, sehingga mampu membedakan antara berita yang benar dan berita bohong.
“Itu sangat penting, terutama banyaknya berita-berita yang beredar di media sosial. Mereka bisa jadi memilah mana berita yang asli, mana berita yang palsu, atau yang kita kenal sebagai berita hoaks,” ungkap Nur Amalia Rahmah, Kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Tanta.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dispersip dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca para siswa, sehingga diharapkan berdampak pada peningkatan literasi di Kabupaten Tabalong.
(Maria Ulfah / TV Tabalong)