Kasus stunting di Kecamatan Haruai saat ini mengalami tren positif, dimana dari tahun 2022 ke tahun 2023 ada kecenderungan mengalami penurunan. Hal ini disampaikan Camat Haruai pada saat kunjungan kerja Bupati Tabalong ke Kecamatan Haruai pada 24 Oktober 2023.
Dalam sambutannya, Camat Haruai, Handi Yanuardi, mengatakan angka kasus stunting dalam setahun terakhir mengalami penurunan. Hal ini dibuktikan dari wilayah kerja 2 Puskesmas yang ada di Kecamatan ini.
Untuk wilayah kerja Puskesmas Wirang, pada tahun 2022 terdapat 88 kasus, mengalami penurunan menjadi 81 kasus di tahun 2023. Kemudian, untuk Puskesmas Haruai, pada tahun 2022 terdapat 83 kasus stunting, di tahun 2023 menurun menjadi 67 kasus.
Camat Haruai menyampaikan bahwa selain intervensi secara intensif dari Dinkes melalui Puskesmas, di tahun ini pihaknya juga menganggarkan penekanan angka stunting melalui Dana Desa. Selain mendapatkan asupan tambahan dari Posyandu, semua anak stunting di Kecamatan Haruai juga akan mendapat paket yang disalurkan melalui Dana Desa.
“Jadi semua anak-anak stunting di desa selain mendapatkan pemberian makanan tambahan di Posyandu-posyandu kegiatan rutin, tahun ini kami menganggarkan melalui Dana Desa paket untuk anak stunting, dimana paket tersebut satu paketnya berisi nominal 500 ribu selama 6 bulan, jadi insyaAllah semua anak stunting di Kecamatan Haruai diperhatikan baik itu melalui pemerintah daerah maupun pemerintah desa, jadi alhamdulillah tahun ini pemerintahan desa bisa memberikan paket khusus untuk anak stunting selain kegiatan rutin di Posyandu.” kata Handi Yanuardi, Camat Haruai.
Selain itu, untuk menekan angka stunting, pihak Kecamatan Haruai merencanakan penanaman padi Infatin Nutri-Zinc (Zink), yaitu padi yang tinggi akan kandungan zink, sehingga diharapkan dapat menjadi asupan tambahan bagi anak-anak stunting.
(Muhammad Ariadi, TV Tabalong)
