Home Tabalong Hari IniPertanian & Perkebunan Alpektan, Inovasi Yana Mulyana yang Mampu Ukur Kesuburan Tanah

Alpektan, Inovasi Yana Mulyana yang Mampu Ukur Kesuburan Tanah

by tabalong hari ini

Seorang pegawai Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Tabalong sukses mengembangkan alat pengukur kesuburan tanah atau Alpektan. Alat ini pun berhasil dijual hingga puluhan unit ke berbagai wilayah di Indonesia.

Inilah Yana Mulyana, salah satu inovator terbaik di Kabupaten Tabalong yang berhasil menciptakan Alpektan, atau alat pengukur kesuburan tanah.

Alpektan yang diciptakannya mempermudah para petani dalam menentukan kesuburan tanah, sehingga dapat memperkirakan penambahan pupuk yang digunakan.

Dijelaskan pria yang berprofesi sebagai ASN di UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura di DKPPTPH Tabalong ini, Alpektan buatannya terbilang sederhana, yakni hanya sebuah alat kecil dengan penanda lampu yang terdiri dari 5 tingkatan.

Penggunaannya cukup mudah, yaitu dengan mencampurkan sampel tanah dengan segelas air, lalu rendam kontak Alpektan.

Jika lampu pertama yang hidup, tandanya tanah tidak subur. Jika lampu kedua yang hidup, tandanya tanah kurang subur. Jika lampu ketiga yang hidup, maka tandanya tanah subur. Jika lampu keempat yang hidup, tandanya sangat subur. Dan jika lampu kelima yang hidup, tandanya istimewa atau harus dilakukan penghentian pemberian pupuk.

Yana Mulyana mengaku, hadirnya Alpektan dilatarbelakangi adanya permasalahan dari petani dalam menentukan kesuburan tanah. Sebelumnya, ia juga sempat membeli beberapa alat pengukur kesuburan tanah namun dinilai kurang efektif.

Berdasarkan pengalaman tersebut, dirinya mulai membuat alat pengukur kesuburan tanah secara mandiri, menggunakan bahan-bahan sederhana.

“Saya mencari membeli alat yang namanya TDS. TDS itu harganya cukup mahal, sekitar 500 ribu. Coba terus dan keluarnya angka, bingung lagi ketika keluarnya angka itu maksudnya apa. Setelah itu, ada juga alat yang menggunakan listrik, bentuknya seperti huruf T, cuma itu tidak simpel karena dia menggunakan listrik dan berbahaya kalau kena manusia. Manusia bisa kesetrum. Dari situ, saya berfikir bagaimana membuat sebuah alat yang lebih simpel dan lebih mudah dipahami, khususnya para petani, dan terciptalah ini alat Alpektan, alat pengukur kesuburan tanah.” ujar Yana Mulyana, inovator Alpektan

Yana Mulyana menambahkan bahwa dengan harga 100 ribu rupiah per unit, Alpektan miliknya saat ini sudah terjual sebanyak 98 unit sejak awal dikomersilkan.

Dirinya menjual secara langsung maupun online melalui Instagram, Facebook, YouTube, Tokopedia, dan Shopee.

Dirinya juga berencana akan membuat Alpektan dengan skala besar dengan menggandeng Perusahaan Umum Daerah Tabalong setelah hak cipta Alpektan selesai.

Melalui Alpektan ini, Yana Mulyana juga berhasil meraih juara pertama di ajang Lomba Inovasi tingkat Kabupaten Tabalong kategori masyarakat tahun 2022.

Dalam waktu dekat di tahun 2023 ini, dirinya dipercaya untuk mewakili Kabupaten Tabalong dalam Kalimantan Selatan Innovation Award.

(Gazali Rahman/ TV Tabalong)

Related Posts

Leave a Comment