Dalam rangka mewujudkan program Seribu Sarjana, Pemkab Tabalong melakukan kerja sama dengan universitas-universitas ternama. Nantinya, program tersebut tidak hanya menyasar mahasiswa kurang mampu, tetapi juga mahasiswa berprestasi.
Hingga Jumat, 18 April 2025, Pemerintah Kabupaten Tabalong telah melakukan kerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin. Kerja sama dilakukan sebagai langkah awal untuk mewujudkan program Seribu Sarjana.
Bupati Tabalong, Muhammad Noor Rifani, mengatakan selain dua universitas ternama tersebut, selanjutnya kerja sama akan dilakukan dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia menargetkan minimal 10 universitas ternama yang dikerjasamakan, sehingga putra-putri terbaik Tabalong dapat tersebar ke berbagai fakultas.
“Kami ingin nanti bermacam-macam fakultas yang kita ikuti. Misalnya kayak UPN itu kan ada teknik perminyakan, pertambangan, biologi. Itu nanti menyangkut potensi Kabupaten Tabalong untuk menjadi pengelola sumber daya alam. Kemudian kedokteran nanti di Unlam, kemudian teknik sipil, teknik mesin, arsitek. Jadi yang benar-benar nantinya bisa membawa manfaat untuk masyarakat Kabupaten Tabalong. Jadi sebenarnya tidak satu fakultas aja gitu. Misalnya kan di Tabalong sudah ada STIA, kita juga bantu di STIA. Ada STIT juga, mungkin lima orang di Tabalong. Tidak bisa semuanya ke situ, karena kita ingin seluruh Kabupaten Tabalong ini nanti bisa berpartisipasi dan membangun.” ujar M. Noor Rifani, Bupati Tabalong.
Noor Rifani menjelaskan, program Seribu Beasiswa menyasar mahasiswa kurang mampu dan mahasiswa berprestasi. Beasiswa kurang mampu akan diberikan kepada keluarga miskin berdasarkan data Silangkar. Beasiswa ini menjadi prioritas pemerintah karena diharapkan mahasiswa tersebut dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarganya kelak.
Selanjutnya, untuk beasiswa mahasiswa berprestasi, menyasar calon mahasiswa berprestasi secara akademik, yakni nilai akademiknya tiga besar saat SMA, serta berprestasi secara non-akademik, seperti juara di bidang olahraga, seni, budaya, dan olimpiade MIPA.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)