Menyikapi laporan adanya warga Desa Kinarum, Kecamatan Upau yang diserang beruang liar beberapa waktu tadi, tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Kabupaten Tabalong memasang jebak atau perangkap beruang liar pada Selasa, 4 April 2023.
Pemasangan jebak ini diletakkan pada jarak kurang lebih 1 kilometer dari lokasi kejadian atau sekitar 2 kilometer dari perkampungan warga.
Medan yang cukup sulit, dengan kondisi tanah dan wilayah yang cukup terjal, membuat tim kesulitan untuk melakukan pemasangan jebak tepat dilokasi kejadian.
Kepala Resort Banua Enam BKSDA Kalsel, Suhendra Wijaya, menyampaikan, pihaknya melakukan pemasangan jebak dengan metode perangkap drum besi, kemudian memancing beruang dengan menggunakan aroma buah-buahan seperti nanas dan aroma gula merah.
Metode ini dinilai cukup efektif, pasalnya pihaknya sudah sering menangkap satwa liar yang dilindungi dengan metode seperti ini.
“Metodenya ditaruh umpan didalam, ditaruh gula merah sama buah-buahan, jadi satwa mencium aroma buah-buahan, dia masuk ke perangkap menarik tali perangkap dan perangkap akan tertutup,” ujar Suhendra Wijaya, Kepala Resort Banua Enam BKSDA Kalsel.
Kandang jebak ini dibawa langsung dari kantor BKSDA Kalsel yang rencananya akan dibiarkan selama kurang lebih 1 bulan didalam hutan Kinarum atau sampai beruang tersebut ditemukan.
Diberitakan sebelumnya, seekor beruang liar menyerang pasangan suami istri petani karet di Desa Kinarum, Kecamatan Upau, Minggu pagi, 2 April 2023.
(Muhammad Ariadi/TV Tabalong)