Anggota Komisi II DPRD Tabalong, Sumiati, mendorong agar pemerintah desa di Kecamatan Muara Uya fokus pada penanganan stunting. Pasalnya, stunting masih menjadi isu strategis yang harus dituntaskan.
Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi II DPRD Tabalong, Sumiati, saat ditemui di sela Musrenbang RKPD Tahun 2024 Tabalong tingkat Kecamatan Muara Uya belum lama tadi.
Sumiati mendorong agar upaya penanganan dan pencegahan stunting dapat menjadi prioritas program pemerintah desa khususnya di Kecamatan Muara Uya. Ini menyusul masih tingginya angka stunting yang terdata di dua Puskesmas yang ada di Kecamatan Muara Uya.
Berdasarkan data per Agustus 2023, angka stunting di Puskesmas Muara Uya sebesar 5,3 persen, sedangkan di Puskesmas Ribang sebesar 7 persen.
Untuk itu, Sumiati mengharapkan agar penanganan dan pencegahan stunting di Kecamatan Muara Uya menjadi perhatian seluruh pihak.
“Ini harus menjadi perhatian karena ibu adalah yang paling tahu kebutuhan anaknya. Maka, hendaklah kepala desa dan juga aparat terkait bersinergi dengan PKK. Jadi, bagaimana ibu PKK itu kreatif dengan diberikan pemberdayaan perempuan, misalnya dengan membuat sayur menjadi hal yang menarik. Misalnya, sayur dibuat nugget agar anak tertarik untuk memakannya, tidak hanya sekedar nugget ayam. Dan juga harus dilakukan sosialisasi bagaimana pemenuhan gizi anak ini bisa melalui kalau disini biasanya budaya memelihara ayam, jangan sampai ayamnya layak untuk dikonsumsi tapi dijual semua tidak memperhatikan gizi anaknya.” ujar Sumiati, Anggota DPRD Tabalong.
Selain menekan angka stunting, legislator asal utara ini juga mendorong agar pemerintah desa dapat menjalankan program responsif gender melalui pemberdayaan perempuan. Dengan demikian, diharapkan program tersebut mampu menekan angka kemiskinan di Kecamatan Muara Uya.
(Muhammad Ariadi, TV Tabalong)
