Pemkab Tabalong bersama DPRD Tabalong berencana kembali meninjau sejumlah lokasi untuk bangunan baru Puskesmas Jaro. Pasalnya kedua pihak berkeinginan pembangunan Puskesmas Jaro tetap efisien dan nyaman serta layak bagi masyarakat sekitar.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Tabalong Dokter Taufiqurahman Hamdie usai rapat lanjutan terkait rencana relokasi Puskesmas Jaro bersama tim Pemkab Tabalong, pimpinan DPRD dan sejumlah anggota Komisi 1 DPRD Senin 9 Januari 2023.
Dalam kesempatan tersebut Dinas Kesehatan Tabalong bersama tim Pemkab tabqalong dan DPRD Tabalong berencana meninjau kembali sejumlah lokasi rencana pembangunan Puskesmas jarqo di Kecamatan Jaro.
Peninjauan dilakukan agar kedua belah pihak sepakat dalam menentukan rencana relokasi Pusksesmas Jaro. Terlebih di tahun ini pemerintah daerah telah mengalokasikan dana sebesar 7,9 milyar rupiah untuk pembangunan fisik puskesmas yang awalnya direncanakan dibangun di lahan seluas kurang lebih 4 hektar milik Pemkab tabaqlong di Desa Namun Kecamatan Jaro.
”Ya tentu harusnya ada kesepakatan disitu, artinya kan lokasi itu jangan sampai melewati tata ruang misalnya melewati hutan lindung dan sebagainya kan gitu, karena yang bertugas mengkaji itu kan bukan kami, yang punya aset kan pemda-pemda inikan dalam artian tim, jadi hasil rapat tadi hasilnya tindak lanjutnya tim nanti sama-sama turun ke lapangan untuk melihat lokasi-lokasi yang di mungkinkan untuk itu, nanti kalau sudah dilapangan kita lihat lagi diskusinya” kata dr. Taufiqurrahman Hamdie.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Tabalong, Jurni menilai secara geografis lahan milik pemkab yang berada di desa namun Kecamatan Jaro yang direncanakan dibangun Puskesmas Jaro tersebut perlu dikaji ulang , lantaran areal yang berada di pegunungan dan berada di tikungan.
“Sebenarnya rapat awal sudah ada kesimpulan bahwa berita acara kawan-kawan di Komisi 1 semuanya meminta jangan sampai memakai lahan yang ada di Namun, sama-sama di Namun yang di atas gunung dan jalannya jalan nasional yang berliku-liku lah bahasanya turun naik gunung kami rasa pertama letaknya sudah kurang layak untuk keselamatan dan juga biaya pembangunannya di atas gunung, mau pembangunannya di atas gunung atau di rata akan jadi dua-duanya menurut kami tidak mungkinlah” ujar Jurni, Wakil Ketua DPRD Tabalong.
Sementara itu, Ketua Komisi 1 DPRD Tabalong, Supriani menilai, posisi lahan milik Pemkab Tabalong yang saat ini berada di antara 2 sekolah juga dianggap berpengaruh terhadap hadirnya puskesmas.
“Memang itu tadi di utarakan salah satu anggota Komisi 1 itu bagus untuk pengembangan ternak karena ada pasar hewan disana, jadi kalau itu ingin di kembangkan mungkin memelihara ternak lokasi itu lebih anu, cuman kalo ada puskesmas, disini ada SMK disini ada SMA kan polusi keributan itu pasti terjadi ya ngga belum lagi kalau disana ternak di kembangkan polusi bau ternak lagi jadi kami sudah memposisikan kalo disana kada cocok” tutur Supriani, Ketua Komisi I DPRD Tabalong.
Keduanya pun bersepakat menolak rencana awal lahan pembangunan Puskesmas jaqro dan mendorong Pemkab Tabalong untuk menunda pembangunan Puskesmas Jaro hingga didapatkan nya lahan yang strategis dan tetap melihat aspek pengembangan puskesmas.
(Gazali Rahman, TV Tabalong)