Terbatasnya ketersediaan bahan bakar minyak jenis Pertalite, hingga membuat antrian panjang di sejumlah SPBU di Tabalong, mendapat sorotan dari Komisi II DPRD Tabalong. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, dalam waktu dekat Komisi II DPRD akan meninjau SPBU.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Tabalong, Mursalin, saat diwawancarai usai melaksanakan rapat internal pada Selasa, 31 Oktober 2023, di Gedung DPRD Kabupaten Tabalong.
Mursalin memastikan bahwa untuk menkonfirmasi apa yang menjadi penyebab terbatasnya ketersediaan BBM bersubsidi di Kabupaten Tabalong, dalam waktu dekat pihaknya akan mendatangi SPBU dan Pertamina.
Selain itu, ia menilai bahwa antrian panjang di sejumlah SPBU juga disebabkan oleh adanya kenaikan harga bahan bakar minyak jenis Pertamax yang terjadi beberapa waktu terakhir, sehingga sejumlah pengguna Pertamax memilih beralih ke Pertalite.
“Ya, kami coba nanti akan mengontrol. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, dalam bulan-bulan ini, kita akan mencoba berkomunikasi dengan pihak SPBU maupun pihak Pertamina untuk menanyakan bagaimanakah kenyataannya di lapangan. Karena kalau hanya berdasarkan informasi yang didapat di lapangan, untuk saat ini, saya selaku masyarakat dan juga sebagai anggota Komisi II melihatnya karena banyak para pelangsir yang mengejar Pertalite karena kebutuhan mereka banyak. Dengan adanya harga yang cukup signifikan untuk perbedaan harga itu sendiri, artinya hampir empat ribu rupiah per liternya,” kata Mursalin, Wakil Ketua Komisi II DPRD Tabalong.
Mursalin berharap agar pengelola SPBU dapat lebih bijak dalam memberikan pelayanan, yaitu dengan memprioritaskan masyarakat umum dan tidak mendahulukan para pelangsir.
(Maria Ulfah, TV Tabalong)