Berawal dari coba-coba, salah seorang warga Kabupaten Tabalong sukses membudidayakan peternakan madu kelulut atau klanceng. Madu ini banyak dicari tidak hanya karena manfaatnya, namun juga cita rasanya yang unik.
Salah satu warga Tabalong yang sukses membudidayakan peternakan madu kelulut adalah Muhammad Faisal Riduan. Usaha ini ia mulai dari hasil coba-coba yang dilakukannya pada tahun 2018 lalu.
Trigona Park menjadi nama yang ia pilih untuk budidaya madu kelulutnya. Faisal menjelaskan bahwa hingga saat ini ia telah memiliki 40 buah sarang madu kelulut yang tersebar di empat lokasi. Dari peternakannya ini, Faisal bisa panen setiap bulan, di mana dari satu sarang kelulut dapat menghasilkan madu sebanyak 1,5 hingga 2 liter.
Berbeda dengan jenis madu lebah yang manis, madu kelulut memiliki rasa khas yang manis segar, sehingga disukai masyarakat. Faisal menjual madu kelulut ini dengan harga Rp100.000 per 250 mililiter serta Rp300.000 hingga Rp350.000 per liter, tergantung dari rasa madu yang dihasilkan.
“Kalau responsnya bagus, Pak, tapi bervariasi juga kan rasanya. Madu kelulut ini cenderung asam segar, jadi sebagian ada yang suka, sebagian lagi sukanya yang manis gitu loh. Cuma kalau madu kelulut ini kan tidak sepanjang waktu rasanya manis. Dalam setahun itu ada beberapa perubahan rasa tergantung musim bunga kemudian tergantung cuacanya juga,” ujar Muhammad Faisal Riduan, pemilik Trigona Park.
Faisal menambahkan bahwa peternakan madu kelulut ini juga dapat menjadi salah satu alternatif usaha untuk masyarakat Tabalong yang memiliki kebun buah. Perawatan madu kelulut ini cukup mudah. Hanya dengan menyediakan sarang dan menjaga kebersihan, kelulut akan memproduksi madu dari bunga yang ada di sekitar kebun.
(Dano Nafarin/TV Tabalong)