Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabalong menyiapkan personel dan peralatan untuk menanggulangi bencana pada musim kemarau agar tidak berdampak luas. Kesiapan dilakukan menyusul ditetapkannya status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan di Kalimantan Selatan.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melalui Keputusan Gubernur Kalsel Nomor 188.44/0395/KUM/2023 telah menetapkan status keadaan darurat bencana karhutla dan kekeringan di Kalsel. Status siaga darurat diberlakukan mulai 22 Mei hingga 15 November 2023.
Menyikapi edaran tersebut, Sekretaris BPBD Tabalong, Muhammad Joko, saat di temui di tempat kerjanya pada 6 Juli 2023, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana guna mengantisipasi karhutla di wilayah Bumi Sarabakawa. Baik kesiapan sarana prasarana yang dimiliki BPBD maupun sarana prasarana yang ada pada puluhan UPBS di 12 kecamatan.
Dengan kesiapan tersebut, Joko optimis pencegahan maupun penanganan karhutla di Tabalong dapat diatasi dengan optimal.
“Kalau sarana BPBD memungkinkan, ini kan ada 4 unit tangki ada 2 komodo trail mungkin ada 10, mungkin memadai saja. Dan ada di daerah kita ini relawan disebar di 12 kecamatan dan yang sudah terpenuhi atau memenuhi persyaratan ada 32 UPBS,” ujar Muhammad Joko, Sekretaris BPBD Tabalong.
Joko menambahkan, guna memantapkan kesiapan penanganan karhutla dan kekeringan di Tabalong, pada Rabu 12 Juli 2023 mendatang pihaknya akan menggelar apel siaga darurat bencana dan gelar pasukan bersama berbagai stakeholder terkait.
Berdasarkan data BPBD Tabalong hingga awal Juli 2023, kebakaran hutan dan lahan belum ditemukan di Tabalong. Potensi karhutla diperkirakan akan meningkat mengingat sejak awal Mei hingga Agustus 2023 merupakan awal musim kemarau, dan puncak kemarau diperkirakan terjadi pada bulan September 2023.
(Gazali Rahman/TV Tabalong)
Redaktur : Rais
