Kabut asap tebal menyelimuti hampir seluruh wilayah Kabupaten Tabalong. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabalong memastikan bahwa kabut asap tersebut berasal dari luar Tabalong.
Hal ini ditegaskan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabalong, Haris Fakhrozi, saat ditemui di tempat kerjanya pada 3 Oktober 2023.
Haris menjelaskan bahwa kabut asap yang terjadi di Tabalong beberapa hari terakhir disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan yang berasal dari daerah sekitar Kabupaten Tabalong. Pasalnya, dalam pemantauan selama 2 pekan terakhir, BPBD Tabalong tidak menemukan adanya kebakaran hutan dan lahan di Bumi Sarabakawa.
Hal ini juga diperkuat oleh data dari Sistem Pelaporan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Sipongi) Kementerian Lingkungan Hidup yang menyatakan bahwa Tabalong memiliki tingkat kebakaran hutan dan lahan yang sangat rendah di Kalimantan Selatan, dengan kebakaran hutan seluas 0,02 hektar dan kebakaran lahan seluas 19,7 hektar.
“Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tabalong selama 2 minggu ini atau akhir-akhir ini tidak terjadi berdasarkan tidak adanya laporan dari masyarakat, kemudian tidak adanya laporan dari UPBS (Unit Penanggulangan Bencana Swadaya) yang merupakan garda terdepan kami dan ujung tombak kami, dan juga tidak ada ditemukan pada saat tim reaksi cepat BPBD melakukan investigasi atau monitoring di wilayah Kabupaten Tabalong,” ungkap Haris Fakhrozi, Kepala Pelaksana BPBD Tabalong.
Haris mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk tidak membuka hutan dan lahan dengan cara dibakar, karena hal ini dapat memperparah kondisi kabut asap yang saat ini terjadi di Tabalong.
Selain itu, untuk mengantisipasi dampak buruk kabut asap terhadap kesehatan, BPBD Tabalong juga mengimbau masyarakat untuk mengurangi atau membatasi kegiatan di luar ruangan, serta menggunakan masker dan kacamata jika terpaksa harus beraktivitas di luar ruangan.
(Gazali Rahman, TV Tabalong)