Manfaatkan tanaman herbal yang ada di sekitar, Muhammad Husni Maulidi, Warga Desa Nalui Kecamatan Jaro, kini bisa meraup keuntungan puluhan juta setiap bulannya. Melalui jamu tradisional yang diproduksi, kini ia sudah memiliki banyak pelanggan yang tersebar dari berbagai daerah.
Jamu merupakan salah satu minuman herbal yang sering dikonsumsi masyarakat untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Nah terdapat banyak sekali minuman jamu tradisional yang diproduksi dari bahan dasar tumbuhan herbal.
Hal ini dimanfaatkan oleh salah seorang pelaku UMKM asal Desa Nalui Kecamatan Jaro, Muhammad Husni Maulidi, yang memiliki usaha jamu tradisional Ummi Aishwa.
Bersama dengan istri dan keluarganya, Husni memulai usaha pembuatan jamu tradisional ini sejak tahun 2019. Husni mencoba memanfaatkan tanaman herbal sekitar, seperti kunyit, jahe, sirih, dan berbagai tanaman herbal yang dikelola di kebun sang ayah.
Hasil tanaman herbal ini hanya di olah menggunakan peralatan tradisional, mulanya tanaman ini dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan kotorannya. Selanjutnya dengan dicampur air, tanaman kemudian dihaluskan dengan cara di blender sampai benar-benar halus.
Nah, usai dihaluskan, tanaman herbal ini kemudian disaring, lalu direbus dengan campuran asam jawa dan gula merah sampai benar-benar matang, baru deh jamu tradisional ini dikemas dan siap untuk di konsumsi.
Dalam sekali produksi biasanya , dapat menghasilkan sekitar 400 sampai 500 botol jamu, sehingga dalam sebulan Husni mampu meraup keuntungan hingga 20 juta rupiah.
“Untuk satu minggunya 400 sampai 500 botol sekitar 6 juta, jadi untuk sebulan 4 kali 4 minggu sekitar 20 juta omsetnya” ujar M. Husni Maulidi, Owner Jamu Tradisional Ummi Aishwa.
Jamu Ummi Aishwa sendiri dimata pelanggan identik dengan rasa manisnya, sehingga yang awalnya banyak masyarakat tidak bisa mengkonsumsi jamu, akhirnya beralih ke jamu ini lantaran dinilai enak untuk dinikmati.
“Jamu kita ini terkenal nya manis, kemudian kental, nggak sepat, dan kata pelanggan sih enak segar kalau dicium, dibuka botolnya sudah segar, harum gitu, alhamdulillah langganan kita ini awalnya rata-rata ga bisa minum jamu awalnya, rasanya tu manis tapi gak kemanisan, ada yang bilang kaya minum jus, sampai anak-anak pun ada yang bisa minum jamu ini, walaupun kategori jamu pahit lah” kata Amalia, Pembuat Jamu Tradisional Ummi Aishwa.
Untuk merasakan segarnya Jamu Ummi Aishwa, pelanggan tidak perlu jauh-jauh ke Jaro pasalnya jamu ini telah dijual diberbagai tempat. Selain itu, jamu ini juga dapat dipesan dan langsung diantarkan ke rumah pelanggan.
Jamu Ummi Aishwa sendiri sudah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia, tidak hanya itu usaha ini juga sudah memiliki nomor izin berusaha dari pemerintah, dan saat ini juga tinggal menunggu hasil akhir proses uji laboratorium dari badan pengawasan obat dan makanan.
(Muhammad Ariadi, TV Tabalong)