Pada hari terakhir libur Lebaran tahun 2024, objek wisata religi Makam Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari masih ramai dikunjungi peziarah. Bahkan, kunjungan mencapai ratusan orang per hari.
Beginilah suasana objek wisata religi Makam Syekh Haji Muhammad Nafis bin Idris Ibnul Husin Al-Banjari, salah satu ulama besar Kalimantan Selatan yang dimakamkan di Desa Binturu RT 2, Kecamatan Kelua. Terpantau pada Senin, 15 April 2024, para peziarah cukup ramai berdatangan pada hari terakhir libur Lebaran tahun ini.
Salah satunya adalah rombongan peziarah dari Pesantren Kilat Miftahul Khair, Desa Ampukung, Kecamatan Kelua. Pengajar pesantren kilat, Abdullah, mengatakan bahwa sebanyak 25 santri berziarah ke makam Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari untuk pertama kalinya. Dia berharap dengan ziarah ini, para santri lebih mengenal datu, syekh, dan ulama terdahulu.
“Harapannya sekiranya lebih baik saja, supaya lebih mengenal ulama, sekiranya tidak putus untuk menuntut ilmu agama dan mengharap berkah,” ungkap Abdullah, pengajar Pesantren Kilat Miftahul Khair.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pengelola makam dan pembaca doa, puncak kunjungan peziarah pada H+1 Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah lalu, yakni mencapai 1000 orang. Kemudian mulai menurun dari H+2 sampai dengan H+4, dengan rata-rata per hari sebanyak 300 orang.
Sebagai informasi tambahan, Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari dikenal sebagai seorang tokoh sufi, ulama Banjar yang ahli dalam bidang fiqih dan tasawuf. Beliau juga merupakan pengarang kitab Ad Durrun Nafis atau Permata yang Suci, yang berisikan ajaran-ajaran ilmu tasawuf.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)
