Sebanyak 685 siswa dari 40 sekolah dasar di Kecamatan Muara Uya dan Jaro mengikuti Khataman Al-Qur’an tingkat SD se-Kecamatan Muara Uya dan Jaro, yang digagas Kelompok Kerja Guru PAI Muara Uya dan Jaro. Kegiatan ini tak hanya sebagai cermin keberhasilan pendidikan Agama Islam tingkat dasar, namun juga menjadi simbol kuatnya kolaborasi guru dalam membangun budaya literasi religius di Tabalong.
Kolaborasi antar guru Pendidikan Agama Islam dari Kecamatan Muara Uya dan Jaro melalui forum KKG PAI berhasil menggelar Khataman Al-Qur’an pertama kali secara kolektif untuk siswa SD di wilayah mereka. Melalui momen ini, guru PAI berperan sebagai pionir dalam membangun gerakan literasi Al-Qur’an di lingkungan sekolah dasar.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tabalong, Hasbi, mengapresiasi model kolaborasi ini sebagai strategi inovatif yang dapat diadopsi di wilayah lain, terutama dalam memperkuat pembentukan karakter siswa yang religius dan berakhlak mulia.
Kegiatan khataman yang mengusung tema “Al-Qur’an Teman Baikku” ini juga sekaligus menjadi ajang pembinaan mental dan spiritual, yang tidak hanya difokuskan pada siswa, namun juga mempererat solidaritas antar guru dalam mengembangkan program keagamaan.
“Kegiatan ini sangat sejalan dengan visi-visi Tabalong Smart, khususnya pilar religius, di mana kami sangat berkomitmen mewujudkan masyarakat Tabalong yang tidak hanya unggul dalam pembangunan ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga kuat dalam spiritualitas dan nilai keagamaan. Dengan kegiatan seperti ini, kita turut memperkuat pondasi religius yang menjadi roh pembangunan sosial Kabupaten Tabalong,” ujar Hasbi, Sekretaris Disdikbud Tabalong.
Kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Al-Mukarramah Desa Simpung Layung ini juga menjadi contoh bahwa kolaborasi antar kecamatan dapat melahirkan gerakan masif yang mendorong literasi religius di sekolah dasar. Model yang ditunjukkan KKG PAI Muara Uya–Jaro ini dipandang sebagai potensi untuk dikembangkan lebih luas hingga tingkat kabupaten.
Disdikbud Tabalong mendorong agar KKG PAI di kecamatan lain mengikuti langkah serupa dalam mengembangkan kurikulum dan kegiatan pendukung yang lebih kontekstual, sehingga nilai-nilai keagamaan dapat diinternalisasi secara berkelanjutan sejak usia dini.
(Muhammad Khairillah/TV Tabalong)