LSM Tabalong menginginkan pelatihan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PT Adaro Indonesia melalui dana CSR difokuskan pada bidang pertanian dan perkebunan. Pasalnya, kedua sektor tersebut dinilai sebagai sumber pendapatan utama masyarakat Tabalong.
Harapan tersebut diungkapkan Ketua Forum Koordinasi LSM se-Tabalong, Rusmadi, usai rapat dengar pendapat Forum Koordinasi LSM se-Tabalong dengan PT Adaro Indonesia pada Rabu, 14 September 2023, di Sekretariat DPRD Tabalong, Mabuun, Kecamatan Murung Pudak.
Rusmadi mengatakan suatu saat operasional Adaro pasti akan berakhir, mengingat batubara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Dia tidak ingin Tabalong menjadi kota mati dan mendadak menjadi daerah padat pengangguran pasca berakhirnya perusahaan tambang.
Untuk menghadapi fenomena ini, Rusmadi mendorong agar dana CSR digunakan untuk memberikan pelatihan bidang pertanian dan perkebunan, mengingat sumbuider pendapatan utama masyarakat Tabalong berasal dari kedua sektor tersebut.
“Berapapun harga batubara pada saat ini, itu tidak berpengaruh pada pasar lokal. Tetapi begitu harga karet turun, pasar langsung sepi. Artinya bahwa penunjang ekonomi masyarakat kita adalah pertanian dan perkebunan,” ujar Rusmadi, Ketua Forkord LSM se-Tabalong.
CSR Department Head PT Adaro Indonesia, Firmansyah, menyambut positif setiap masukan dan saran yang disampaikan LSM, termasuk program CSR menghadapi pasca tambang. Dia menganggap hal ini sebagai cambuk agar upaya Adaro mengembangkan pemberdayaan masyarakat lebih baik ke depannya.
Firmansyah berharap program CSR Adaro dapat menciptakan masyarakat Tabalong yang mandiri, yaitu secara ekonomi kuat berdiri sendiri, tidak hanya menjamah pasar lokal, tetapi juga dapat menjangkau pasar global melalui jual beli online.
“Terutama kan masalah ini harus kita kembangkan kekuatan ekonomi, tadi juga disebutkan bahwa untuk meningkatkan daya beli masyarakat ini perlu kita pertahankan, baik kami masih ada maupun kami sudah tidak ada. Jadi kami makanya banyak mengembangkan bidang-bidang di bidang ekonomi, supaya masyarakat ini siap pada saat kami sudah tidak lagi menambang di daerah Tabalong sini,” ujar Firmansyah, CSR Department Head PT Adaro Indonesia.
Terpisah, Wakil Ketua Satu DPRD Tabalong, Jurni, meminta dana CSR digunakan untuk pelatihan di berbagai bidang penunjang potensi Tabalong, seperti pariwisata dan pelatihan tenaga kerja.
“Supaya dia punya skill orang Tabalong, tidak ada alasan lagi tidak diterima di Tabalong jika sudah punya skill. Yang tahukan mereka, yang mau pension atau penambahan tenaga umpama bidang ini-ini, ya pelatihannya harus itu,” ujar Jurni.
Jurni menambahkan, mengingat Tabalong merupakan segitiga emas tiga provinsi Kalsel-Tim-Teng, maka Tabalong harus menjadi daerah persinggahan yang nyaman. Oleh karena itu, infrastruktur pariwisata juga perlu ditingkatkan melalui dana CSR, serta ia menginginkan Tabalong memiliki klub sepakbola yang didanai PT Adaro sebagai bentuk kebanggaan masyarakat Tabalong.
Top of Form
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)
Redaktur: Rais
Uploader: Rulyandi