Aparatur Sipil Negara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tabalong sukses membudidayakan ikan Sapat Siam skala rumahan. Ikan ini dibudidayakan di kolam terpal di halaman rumah.
Inilah Iberamsyah, pria berusia 56 tahun yang gemar membudidayakan berbagai jenis ikan di pekarangan rumahnya, salah satunya ikan jenis Sapat Siam.
Budidaya ikan Sapat Siam diterapkan di kolam terpal berdiameter 2,5 meter dan tinggi 1,5 meter.
Metode kolam terpal diterapkan lantaran pembuatannya yang praktis dan cepat. Tipe kolam satu ini dinilai lebih terjangkau daripada kolam konvensional.
Dari kolam terpal tersebut, mampu menampung hingga seribu ekor Sapat Siam siap panen dengan berat total mencapai puluhan kilogram.
Iberamsyah mengaku, meski budidaya ikan Sapat Siam tergolong mudah, namun kondisi air menjadi bagian paling vital. Pasalnya, kondisi air akan menentukan perkembangan dan kualitas ikan.
“Yang perlu diperhatikan air, jadi setengah bulan kalo di terpal setengah bulan sekali diganti airnya, setengah bulan diganti airnya jadi tidak terus-menerus, itu. Nah, tidak sekali isi, isi air isi ikannya tidak, artinya setengah bulan diganti, setengah bulan diganti,” ujar Iberamsyah, pemilik budidaya Sapat Siam.
Sebelumnya, Iberam membeli benih ikan di Balai Pembibitan Kambitin, namun seiring berjalannya waktu, kini ia mampu menghasilkan benih Sapat Siam secara mandiri dengan menyiapkan 1 kolam pembesaran dan 1 kolam pembibitan.
Sapat Siam merupakan ikan air tawar yang menjadi salah satu pilihan konsumsi keluarga. Selain rasanya yang enak, harganya juga terjangkau.
Sedangkan dari sisi pembudidaya, ikan jenis ini tergolong jarang dibudidayakan dan terbilang menjanjikan dengan harga jual lebih dari 20 ribu rupiah per kilogram.
(Gazali Rahman, TV Tabalong)
