Band Serangkai Mata menjadi salah satu band musik yang berbeda dari kebanyakan band lainnya. Melalui Band Serangkai Mata, musisi muda di Tabalong membangkitkan kembali eksistensi perpaduan musik tradisional dan modern.
Inilah penampilan Band Serangkai Mata di ajang Suara Alam 2 yang digelar di objek wisata Tanjung Puri, Desa Kasiau Raya, Kecamatan Murung Pudak belum lama tadi.
Band yang diisi anak muda Tabalong ini berhasil memadukan berbagai irama musik tradisional dengan musik modern. Alat musik yang digunakan juga dikombinasikan antara tradisional dan modern, seperti kanong, sensape, babun, gong, suling, dan juga alat musik modern seperti gitar, bass, drum, dan keyboard.
Salah satu personil Serangkai Mata, Irfan Maulana, menjelaskan bahwa band ini dibentuk sejak tahun 2018 lalu saat para personilnya masih bersekolah. Dulunya, band ini masih berstatus komunitas Serangkai Mata, dan kemudian berkembang menjadi band musik.
“Yang pasti kami ingin berbeda dan juga untuk mengangkat seni budaya khususnya musik tradisional yang ada di Kabupaten Tabalong, untuk itu kami kombinasikan dengan modern agar dapat menarik perhatian anak-anak muda,” ujar Irfan Maulana, personil Serangkai Mata.
Irfan menambahkan bahwa Band Serangkai Mata sudah tampil di beberapa event budaya daerah di Tabalong maupun di sejumlah kabupaten lainnya di Kalimantan Selatan.
Saat ini, Serangkai Mata juga melakukan latihan rutin menjelang kegiatan event tahunan Festival Budaya Dayak Deah, yang akan digelar pada 21 hingga 23 November 2023. Serangkai Mata nantinya akan membawakan 8 buah lagu dengan berbagai genre di Festival Budaya Dayak Deah.
(Muhammad Ariadi/TV Tabalong)