Kementerian Agama Tabalong mengimbau masyarakat untuk saling menjaga dan menghormati penetapan awal Ramadan 1445 Hijriah atau 2024 Masehi. Ini menyusul adanya potensi perbedaan penetapan awal Ramadan.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Tabalong, Sahidul Bakhri, saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa, 5 Maret 2024, di Kantor Kementerian Agama Tabalong Kelurahan Mabuun, Kecamatan Murung Pudak.
Sahidul menjelaskan berdasarkan penentuan 1 Ramadan menggunakan metode hisab, awal Ramadan atau satu Ramadan 1445 Hijriah atau 2024 Masehi bertepatan pada tanggal 11 Maret 2024, sedangkan berdasarkan metode rukyatul hilal, penentuan 1 Ramadan baru akan ditetapkan melalui sidang isbat yang digelar akhir Syaban nanti.
Menurut Sahidul, adanya perbedaan metode tersebut akan berpotensi berbedanya awal Ramadan tahun 2024.
“Bagaimana kita menjaga toleransi ukhuwah islamiyah kalau memang ada nantinya potensi perbedaan awal Ramadan, jangan sampai nantinya ketika ada perbedaan itu menjadi sesuatu yang bisa memecah belah kita dan itu memang sesuatu yang biasa terjadi, karena itu perbedaan antara dua hal antara rukyat dan hisab itu jangan sampai dipertentangkan sehingga nantinya akan muncul gejolak di masyarakat kita.” ujar Sahidul Bakhri, Kepala Kemenag Tabalong.
Sahidul menambahkan, masyarakat yang melaksanakan ibadah Ramadan juga diimbau sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi. Umat Islam juga dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan.
(Dano Nafarin/TV Tabalong)
