TV Tabalong – Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Tabalong, produksi karet di Tabalong tahun 2021 mengalami penurunan sekitar 4 ribu ton lebih dibanding tahun 2020. Yakni dari 62.140 ton produksi karet tahun 2020, menjadi 57.450 ton di tahun 2021.
Ada beberapa permasalahan yang terjadi sehingga produksi karet di tahun 2021 mengalami penurunan, salah satunya karena wabah jamur pestalotiopsis SP penyebab dari penyakit gugur daun karet. Wabah jamur ini menyerang 1.220 hektar kebun karet warga yang tersebar di 10 Kecamatan se Tabalong pada tahun 2021 lalu.
Gejala serangan jamur pestalotiopsis SP yang ditimbulkan, yakni adanya bintik cokelat pada daun muda yang berkembang menjadi bercak cokelat tua dan terdapat batas yang jelas antara bagian bercak daun yang masih sehat.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Tabalong, Norzain Ahmad Yani mengatakan, salah satu faktor mewabahnya jamur penyebab gugur daun karet, karena perubahan cuaca yang tidak menentu. Sehingga jamur dengan mudah menyebar menyerang perkebunan warga.
“penyebab dari adanya penyakit gugur daun karet ini cukup komprehensif ya tetapi terutama adalah masalah dari adanya perubahan iklim climate change, nah dimana penyakit ini dia menyerang karena memang selama ini kelembaban beberapa tahun inikan tinggi khusus nya di tanah dan disekitar nya sehingga cocok bagi pertumbuhan jamur yang menyerang” Kata Norzain A. Yani, Kepala Disbunnak Tabalong.
Norzain meminta para petani untuk mendeteksi, penyebab gugur daun pada tanaman karet. Baik karena karet mengalami proses mengranggas atau menggugurkan daun secara alami, ataupun karena disebabkan jamur. Dengan mengenali penyebabnya, masalah dapat ditangani dengan tepat. (Nova Arianti).