Salah seorang korban kebakaran, Fauzi Aris menceritakan, kobaran api bermula dari toko sembako di samping rumahnya. Sekitar pukul 2 lewat 30 menit dinihari, Fauzi Aris mendengar suara seperti gemercik air, namun setelah diperiksa suara tersebut ialah percikan api, yang telah membakar toko sembako. Melihat hal itu, fauzi bergegas menggedor rumah pemilik toko yang tersambung di belakang toko, untuk membangunkannya.
Usai membangunkan penghuni toko, ia membangunkan istri, 2 orang anak, dan 1 orang ponakannya untuk bersama-sama mengeluarkan perabotan rumah. Namun api menjalar cepat membakar habis rumah pemilik toko, dan satu rumah di belakangnya, karena kedua rumah tersebut berbahan kayu. sementara itu api juga menjalar ke rumah yang berada sebelah kanan toko.
Sedangkan rumah Fauzi yang berada di sebelah kiri toko, ikut terbakar pada bagian dapur karena terbuat dari kayu. Lalu merambat ke bagian kamar belakang. Beruntungnya keseluruhan rumah Fauzi ini semi-permanen beton, sehingga api tidak semakin menjalar ke tetangga yang lain.
“Kamikan langsung mehabari orang sebelah, minta bantuan masyarakat ai. nunggu pemadam, sejam kemudian hanyar datang. yang sempat selamat kamar muka aja, yang di belakang habis. (berarti ibaratnya ni dapurnya tebakar?) habis. (lawan ulun lihat atap-atapnya inilah?) atap-atapnya habis semuaan, plafonnya habis. (lalu pak apinya sendiri padam sekitar jam berapa?) sekitar jam 5’an pas orang adzan itu,” ujar Fauzi Aris.
Sementara itu, pemilik toko sembako, hartini menceritakan, saat kejadian ia bersama suami berada di Pasar Arba, Kecamatan Banua Lawas. sedangkan yang berada di rumah hanya anaknya yang berusia remaja, yang kemudian menelponnya, sehingga ia bergegas ke lokasi.
“Sampai kesini melihat, jar urang habis. inggan sini ai jar ulun titipan Allah. (nah pian sendiri sampai kesini masih dalam kondisi terbakarkah atau x sudah padamkah atau kayapa?) masih kukusnya yang mengembul, kalo api habang kadada lagi. (ketika sampai kesini apa yang pertama pian lakukan?) baduduk ai di subarang sana, kadada kamana-mana. (anak? mencari anakkah langsung?) anak sudah keluar,” tutur Hartini, Pemilik Toko Korban Kebakaran.
Dari musibah kebakaran yang berlangsung sekitar dua jam ini, total sebanyak empat buah rumah terbakar. Kerugian ditaksir mencapai 1 milyar rupiah.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)