Banjir yang terjadi beberapa waktu terakhir mengakibatkan puluhan hektar lahan pertanian milik Kelompok Tani Amalia Satu Banua Lawas terendam. Kondisi ini memicu kerugian para petani lantaran gagal tanam.
Tingginya curah hujan di wilayah Kabupaten Tabalong dalam beberapa pekan terakhir ini dirasakan sejumlah petani. Salah satunya para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Amalia Satu Desa Banua Lawas, Kecamatan Banua Lawas.
Tingginya curah hujan menyebabkan 10 hektar dari 25 hektar lahan yang dimiliki kelompok tani ini terendam banjir. Hal ini berdampak pada meruginya para petani lantaran sebagian benih padi yang telah disemai rusak dan gagal tanam.
Ketua Kelompok Tani Amalia Satu, Sahriah, mengungkapkan bahwa lantaran sebagian lahan pertanian masih terendam, membuat para petani memundurkan jadwal tanam. Mundurnya jadwal tanam sebagian lahan pertanian ini pun menurutnya akan berpotensi besar terhadap serangan hama.
“Dari sepuluh hektar tadikan ada yang sudah gagal untuk tanam, kemudian ada yang masih bisa lanjut tanam, akan tetapi itu pun karena melihat dari kondisi yang banjirnya ini belum surut, kemudian surut banjir lagi itu diperkirakan sekitar, saya menghitung dari biaya produksi saja ya, 1 borong itu 160 ribu dikali 35 borongan dikali 10 hektar.” ujar Sahriah, Ketua Kelompok Tani Amalia Satu Desa Banua Lawas
Sahriah berharap pemerintah daerah memberikan bantuan pada kelompok-kelompok tani yang terdampak banjir, terutama bibit maupun sarana produksi. Sehingga dapat membantu para petani meningkatkan produksi pertanian guna menunjang Kabupaten Tabalong sebagai penyangga pangan IKN.
(Dano Nafarin/TV Tabalong)
