Sebanyak 261 tenaga non-ASN di Tabalong, dinyatakan tidak lulus seleksi kompetensi P3K Tahun 2024. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Tabalong mengupayakan tenaga non-ASN yang tak lulus seleksi, untuk tetap dipekerjakan sebagai P3K paruh waktu.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Peningkatan Kapasitas ASN BKPSDM Tabalong, Verawati Ramli, saat ditemui di tempat kerjanya pada Jumat, 3 Januari 2024, di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia BKPSDM Tabalong.
Dari seribu tiga orang peserta seleksi kompetensi P3K tahap satu, diketahui sebanyak 261 tenaga teknis dinyatakan tidak lulus seleksi, dan 8 peserta dari tenaga teknis dan nakes tidak mengikuti seleksi. Sedangkan sisanya merupakan tenaga pendidik atau yang hasil seleksinya masih menunggu pengumuman lanjutan.
Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Peningkatan Kapasitas ASN BKPSDM Tabalong, Verawati Ramli, menuturkan, tenaga non-ASN yang tak lulus dalam seleksi kompetensi P3K tahap satu tidak diberhentikan, namun akan dipekerjakan sesuai dengan satuan kerjanya masing-masing sebagai P3K paruh waktu, yang akan diatur melalui Keputusan Menpan RB nantinya.
“Terkait P3K paruh waktu, sampai saat ini kami belum menerima petunjuk teknis tentang bagaimana mekanisme untuk P3K paruh waktu bagi teman-teman yang kemarin dinyatakan belum lulus untuk P3K tahap 1. Namun, meskipun tidak ada petunjuk teknis, Menpan kemarin telah mengeluarkan surat edaran bagi semua pejabat pembina kepegawaian bahwa bagi teman-teman database yang belum mengisi formasi, maka yang bersangkutan tetap dapat bekerja di tempat unit kerja sebelumnya dan tetap dianggarkan gajinya,” ujar Verawati Ramli, Kabid P3KA BKPSDM Tabalong.
Verawati Ramli menambahkan, setelah ada petunjuk teknis dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB), pihaknya akan segera menyampaikan kepada tenaga non-ASN database, baik dari segi jam kerja, tupoksi kerja, dan lain sebagainya.
(Gazali Rahman/TV Tabalong)
