Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak / Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tabalong Melaksanakan Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester 1 Tahun 2023. Melalui Kegiatan Tersebut Diharapkan Semua Pihak Dapat Menemukan Strategi Percepatan Penurunan Stunting di Tabalong.
Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Semester Pertama Kabupaten Tabalong Tahun 2023 Ini Secara Resmi Dibuka oleh Wakil Bupati Tabalong, Mawardi, pada Rabu, 23 Agustus 2023, di Aston Tanjung City Hotel Mabu’un.
Kegiatan Ini Dihadiri Berbagai Pihak Terkait Seperti Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, Tim Pakar Audit Kasus Stunting Kabupaten Tabalong, Kepala Dinas Kesehatan Tabalong, Koordinator Program Manager Satgas PPS Provinsi Kalsel, Satgas PPS Tabalong, Kepala Kantor Kemenag Tabalong, Camat Se Kabupaten Tabalong, Kepala Puskesmas Se Kabupaten Tabalong, Penyuluh KB Se Kabupaten Tabalong, Kepala Desa Sungai Rukam II, dan Kepala Desa Tamunti.
Kepala DP3AP2KB Tabalong, Rusmadi, saat sambutan menuturkan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan ini pihaknya telah mempersiapkan sejumlah data sasaran yang didapat dari beberapa sumber. Seperti Aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (ELSIMIL) dengan mendata mengenai calon pengantin yang berisiko anemia, kurang energi kronik, ibu hamil berisiko, ibu pasca persalinan, dan bayi. Selain itu, melalui pendataan keluarga dan pemutakhiran basis data keluarga BKKBN untuk keluarga berisiko stunting, elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat, serta sumber data lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.
Rusmadi menuturkan bahwa berdasarkan pendataan didapati ada 3 bayi di bawah dua tahun (baduta) yang mengalami kekurangan gizi, 3 orang ibu hamil, dan 1 orang calon pengantin yang mengalami anemia dan kekurangan energi kronik yang perlu ditindaklanjuti pada pembahasan dalam kegiatan ini.
“Kita tindaklanjuti kita bawa kasus ini ke tempat hari ini yang bersama-sama untuk memberikan solusi agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi kedepannya, artinya bisa diintervensi dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi stunting. Baik itu ibu hamilnya agar tidak melahirkan anak stunting, kemudian bayi yang di bawah umur 2 tahun yang telah sama-sama kita periksa kemarin itu kasus ini agar hari ini dapat diberikan intervensi secara bagus sehingga tidak sampai menjadi stunting di periode umur 2 tahun,” ujar Rusmadi, Kepala DP3AP2KB Tabalong.
Rusmadi berharap dengan adanya kegiatan ini kasus stunting di Kabupaten Tabalong dapat segera diatasi oleh semua pihak, sehingga dapat percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tabalong.
(Nova Arianti, TV Tabalong)
Redaktur: Rais
Uploader: Rulyandi