Efisiensi yang tak terlalu berdampak signifikan bagi Kabupaten Tabalong membawa keuntungan bagi rencana pembangunan yang telah disusun. Namun, Pemkab Tabalong akan tetap melakukan efisiensi untuk mendukung program pemerintah pusat dan kepala daerah terpilih.
Dari hasil rapat terkait efisiensi APBD tahun 2025 yang dilaksanakan BPKAD pada 10 Februari 2025, diketahui bahwa APBD Tabalong tidak terdampak pemangkasan dari pusat. Sehingga, pendapatan daerah masih berada di angka yang sama, yakni 3 triliun 38 miliar rupiah. Pemangkasan dari pemerintah pusat hanya terjadi pada dana transfer DAU sebesar 14 miliar rupiah.
Kepala BPKAD Tabalong, Husin Ansari, menilai hal ini menjadi keuntungan bagi Pemkab Tabalong. Ia pun mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan efisiensi APBD sebagai tindak lanjut dari Inpres Nomor 1 Tahun 2025, yang tujuannya dikhususkan untuk mendukung kegiatan pemerintah pusat dan program kepala daerah terpilih.
“Cuma hasil rasionalisasi nanti akan kita fokuskan untuk mendukung program prioritas nasional, seperti ketahanan pangan, kementerian energi, dan mendukung program bupati dan wakil bupati yang akan segera dilantik.”
(Husin Ansari, Kepala BPKAD Tabalong)
Husin menambahkan bahwa prioritas arah APBD Tabalong 2025 akan menyasar sektor pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, dan pertanian. Namun, ia belum bisa memastikan nominal angka efisiensi karena pihaknya masih mengidentifikasi belanja prioritas yang mengacu pada Inpres, serta mendiskusikannya dengan SKPD yang bersangkutan.
(Muhammad Khairillah, TV Tabalong)
