Ratusan pelajar Tabalong mengikuti sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental yang digelar Badan Kesbangpol Kalimantan Selatan. Diharapkan melalui sosialisasi tersebut, generasi muda lebih paham tentang Pemilu.
Harapan tersebut disampaikan Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani, dalam sambutannya saat membuka sosialisasi Nasional Revolusi Mental serta peran masyarakat sebagai upaya cegah dini konflik dalam menghadapi Pemilu tahun 2024. Tujuannya adalah mewujudkan Indonesia Bersatu. Acara ini berlangsung pada Selasa, 10 Oktober 2023, di Pendopo Bersinar Pembataan, Kecamatan Murung Pudak.
Bupati Anang berharap melalui sosialisasi ini, generasi muda Tabalong dapat menguasai tentang Revolusi Mental dan memahami pencegahan dini konflik sosial. Pasalnya, meskipun Pemilu merupakan mekanisme lima tahunan, sebagian besar para pelajar ini baru pertama kalinya mengikuti Pemilu.
“Para pelajar yang merupakan kelompok milenial, hari ini manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Tanyakan kepada ahlinya, kepada narasumber ya. Bagaimana mencoblos yang baik, bagaimana menghindari narkoba, bagaimana apa yang disebut dengan revolusi mental, dengan cara seperti itu saya berharap agar generasi muda Tabalong ini tampil paling depan untuk mewujudkan Tabalong terdepan.” ujar Anang Syakhfiani, Bupati Tabalong
Kepala Badan Kesbangpol Kalimantan Selatan, Heriansyah, dalam sambutannya mengatakan bahwa sosialisasi ini digelar dalam rangka meningkatkan partisipasi politik dan wawasan masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu, diharapkan partisipasi dalam Pemilu 2024 meningkat.
“Dan mudah-mudahan ini bermanfaat bagi kita semua dalam rangka membentuk mental kita untuk menghadapi pemilihan umum tahun 2024, sehingga partisipasi masyarakat itu lebih tinggi lagi.” ujar Heriansyah, Kepala Badan Kesbangpol Kalsel.
Sebanyak 250 orang mengikuti sosialisasi Nasional Revolusi Mental dan peran masyarakat sebagai upaya cegah dini konflik dalam menghadapi Pemilu tahun 2024. Peserta terdiri dari 200 pelajar SLTA sederajat dan mahasiswa, serta 50 anggota ormas.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)