Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan Tabalong mengimbau masyarakat untuk terus membudayakan program 3M. Ini dilakukan untuk mencegah perkembangan nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Budi Gunawan, saat di temui di kantor Dinas Kesehatan pada Kamis, 11 Januari 2024.
Budi Gunawan menjelaskan, memasuki musim penghujan, kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Tabalong meningkat kurang lebih 70 persen, yakni di rentang bulan November hingga Desember 2023. Selama tahun 2023, tercatat sebanyak kurang lebih 400 orang dinyatakan suspect DBD, dan 24 orang di antaranya dinyatakan positif DBD.
Untuk itu, karena musim hujan diperkirakan akan masih berlangsung hingga Februari 2024, Budi menghimbau agar masyarakat Kabupaten Tabalong dapat terus membudayakan 3M Plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.
“Himbauan kami dari Dinas Kesehatan bahwa di musim penghujan ini kita harus melakukan pemeberantasan sarang nyamuk atau PSN kemudian dengan 3M plus. Jadi setiap rumah tangga itu mempunyai tanggung jawab sendiri, masing-masing rumah, artinya setiap rumah dia harus punya juru pemantau jentik, artinya setiap ada jentik jangan sampai ada di setiap rumah. Jadi kita sudah punya 1 rumah 1 jumantik, jadi itu yang harus dilakukan oleh masyarakat.” ujar Budi Gunawan, Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Tabalong.
Budi menambahkan, sebagai upaya pencegahan DBD, masyarakat juga diimbau menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air yang sulit dibersihkan, menanam tanaman pengusir nyamuk, menggunakan anti-nyamuk, serta menggunakan kelambu saat tidur.
(Maria Ulfah, TV Tabalong)
