Komisi III DPRD Tabalong mendorong penguatan pengawasan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dewan menekankan pentingnya edukasi dan pengetatan pengawasan oleh pihak terkait.
Kebakaran hutan dan lahan karhutla di wilayah Kabupaten Tabalong telah terjadi sebanyak 26 kasus hingga 6 Agustus 2023.
Karhutla semakin berpotensi terjadi lantaran puncak kemarau dengan cuaca panas ekstrim diprediksi berlangsung pertengahan Agustus hingga awal September 2023.
Menyikapi hal ini, 2 anggota Komisi III DPRD Tabalong yang ditemui Jumat, 11 Agustus 2023, mengingatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai mitra kerjanya untuk mewaspadai fenomena ini.
Seperti yang diungkapkan Wakil Ketua Komisi III DPRD Tabalong Fery Elpeni, Fery mendorong BPBD Tabalong untuk terus memantau perkembangan titik panas api yang termuat dalam data satelit. Selain itu, ia juga meminta BPBD Tabalong untuk rutin melakukan patroli dan pengawasan agar potensi karhutla dapat dideteksi sedini mungkin.
Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Tabalong Pahmi, mengajak seluruh petugas untuk selalu siap siaga dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla.
“Ya, himbauan kita kepada para petugas untuk selalu siap siaga. Dan jika ada kebakaran, mereka harus berhati-hati untuk menjaga diri sendiri, jangan sampai saat memadamkan titik api, mereka sendiri yang menjadi korban,” kata Pahmi, Sekretaris Komisi III DPRD Tabalong.
Anggota dewan ini juga mendorong agar BPBD Tabalong mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi terkait antisipasi dan dampak terjadinya karhutla kepada masyarakat.
Dewan juga meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam melaporkan kejadian kebakaran hutan dan lahan kepada pihak berwenang. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
(Tim Liputan TV Tabalong)
Redaktur: Rais
Uploader: Rulyandi
