Home Tabalong Hari Ini Tabalong Siaga Darurat Karhutla, Potensi Jumlah Titik Panas Meningkat

Tabalong Siaga Darurat Karhutla, Potensi Jumlah Titik Panas Meningkat

by iin hendriyani

Pemerintah Kabupaten Tabalong telah menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan sejak 12 Agustus 2025. Langkah ini diambil menyusul meningkatnya potensi titik panas di wilayah Bumi Saraba Kawa.

Keputusan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi kesiapsiagaan karhutla di Balai Rakyat Dandung Suchrowardi yang digelar pada 12 Agustus 2025. Rapat diikuti jajaran Pemerintah Kabupaten Tabalong, unsur Forkopimda, TNI–Polri, camat, kepala desa, awak media, hingga relawan Unit Penanggulangan Bencana Swadaya.

Kepala BPBD Tabalong, Haris Fakhrozi, mengatakan penetapan status ini mempertimbangkan perkiraan iklim dan cuaca dari pemaparan BMKG Kalimantan Selatan yang memprediksi kemarau masih berlangsung hingga awal September. Menurut Haris, selain Pemerintah Provinsi, beberapa kabupaten/kota telah menetapkan status siaga darurat, seperti Kabupaten Banjar dan Hulu Sungai Selatan, dan saat ini disusul oleh Kabupaten Tabalong.

BPBD mencatat terdapat 13 titik rawan karhutla di Tabalong. Pantauan terakhir menunjukkan peningkatan titik panas atau hotspot yang kini mencapai 25 titik. Meski dalam tiga hari terakhir hujan turun dan belum ada kebakaran, potensi ancaman dinilai tetap tinggi.

“Tindak lanjut dari penetapan status ini tentunya kita akan melaksanakan yang pertama adalah apel kesiapsiagaan, dan selanjutnya akan membentuk Satgas Karhutla di Kabupaten Tabalong. Tentu dalam rangka koordinasi dan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian, kita akan mendirikan Posko Karhutla di Kelurahan Mabuun,” ujar Haris Fakhrozi, Kalak BPBD Tabalong.

Status siaga darurat karhutla di Tabalong saat ini telah ditetapkan, tinggal menunggu Surat Keputusan Bupati Tabalong. Jika surat keputusan tersebut telah diterbitkan, Pemkab Tabalong akan segera menggelar apel kesiapsiagaan karhutla. Pemerintah berharap sinergi seluruh pihak dapat mencegah terjadinya kebakaran yang berpotensi merugikan lingkungan, ekonomi, dan kesehatan masyarakat.

(Muhammad Ariadi/TV Tabalong)

You may also like

Leave a Comment