Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS Kabupaten Tabalong menggelar Rembuk Stunting tingkat kabupaten Tabalong tahun 2024 pada Senin, 1 April 2024, di Gedung Pusat Informasi Tanjung.
Rembuk Stunting ini merupakan aksi ketiga dari delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting Kabupaten Tabalong, setelah analisis situasi serta rencana program dan kegiatan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan Tabalong, Arianto, melaporkan angka stunting Tabalong mengalami tren penurunan dalam 5 tahun terakhir.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia atau SSGI, angka stunting Tabalong 44,51% tahun 2019 turun menjadi 19,7% tahun 2023. Sedangkan menurut Aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau e-PPGBM, angka stunting Tabalong 17,65% tahun 2019 turun menjadi 7,46% tahun 2023.
Selanjutnya dari hasil penilaian kinerja daerah dalam percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi Kalimantan Selatan, Pemerintah Kabupaten Tabalong menunjukkan hasil yang signifikan.
Dari peringkat terakhir atau ke-13 tahun 2019, Kabupaten Tabalong perlahan menjadi kabupaten/kota terbaik se-Kalsel dalam percepatan penurunan stunting tahun 2021, kemudian sempat turun ke peringkat 2 tahun 2022, dan kembali naik ke peringkat 1 tahun 2023.
Arianto menyampaikan, meski angka stunting Tabalong turun 0,4% dalam 2 tahun terakhir, namun terjadi peningkatan angka stunting di 4 kecamatan, yaitu Upau 6,4%, Bintang Ara 3,5%, Banua Lawas 2,8%, dan Pugaan 0,6%.
Meningkatnya angka stunting tingkat kecamatan menjadi catatan dalam Rembuk Stunting ini.
“Ada kecamatan yang prevalensinya justru naik secara signifikan 2x lipat, yakni kecamatan Upau. Dari 6,6% menjadi 13,1%. Ini signifikan sekali sehingga menjadi catatan bagi kita di Rembuk Stunting ini untuk bisa terus kita elaborasi bagaimana ini bisa kita tekan secara signifikan,” ujar Arianto, Kepala BAPPEDALITBANG Tabalong.
Sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting, Pemkab Tabalong menetapkan 23 desa lokus prioritas pencegahan dan penanganan stunting terintegrasi di Kabupaten Tabalong tahun 2024.
Kemudian direncanakan 40 desa lokus stunting pada tahun 2025 mendatang.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)