Ratusan warga LDII melaksanakan salat Idul Adha 1445 Hijriah di lapangan terbuka Kompleks LDII, Desa Padang Panjang, Kecamatan Tanta. Selain itu, warga LDII juga menyembelih puluhan ekor hewan kurban yang tersebar di 5 lokasi.
Beginilah pelaksanaan salat Idul Adha 1445 Hijriah pada Senin, 17 Juni 2024, di lapangan terbuka Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Desa Padang Panjang, Kecamatan Tanta.
Salat Idul Adha ini diikuti hampir 1000 orang warga LDII dari Desa Padang Panjang dan masyarakat sekitarnya.
Salat Idul Adha mulai dilaksanakan pukul 7 pagi, dengan dipimpin Ustaz Ponco Oetomo, yang bertindak sebagai imam dan khatib.
Ustaz Ponco Oetomo dalam khutbahnya menekankan pentingnya mewujudkan dan meningkatkan kemaslahatan umat serta kesalehan sosial melalui ibadah kurban.
Ustaz Ponco juga menyeru kepada jemaah salat Idul Adha untuk terus meningkatkan amal ibadah dan menjaga kerukunan antar umat Islam, antar sesama umat manusia sebagai perwujudan dari ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Wathaniyah, dan ukhuwah Basyariyah.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah LDII Tabalong, Hipni Rosadi, yang ditemui usai salat, berpesan agar Idul Adha dijadikan momentum untuk meningkatkan kerukunan dan kekompakan, serta semangat berkurban, khususnya bagi warga LDII.
“Karena memang pelaksanaan ibadah kurban ini banyak mengandung hal-hal ibadah dan pesan moralnya luar biasa. Jadi kalau ini terus kita kembangkan dan tingkatkan setiap tahun, dampaknya sangat positif bagi warga,” ujar Hipni Rosadi, Ketua DPD LDII Tabalong.
Selain di Padang Panjang, salat Idul Adha juga dilaksanakan warga LDII di Desa Maburai dan Warukin, Kecamatan Tanta, serta Desa Karangan Putih, Kecamatan Kelua.
Setelah salat Idul Adha, warga LDII menyembelih 27 ekor hewan kurban berupa sapi yang tersebar di 5 lokasi, yakni 12 ekor di Padang Panjang, 7 ekor di Pembataan, 4 ekor di Maburai, 3 ekor di Warukin, dan 1 ekor di Karangan Putih.
Khusus untuk penyembelihan 12 ekor kurban di Padang Panjang, daging hasil penyembelihan akan dibagikan kepada 1000 warga LDII, masyarakat sekitar kompleks LDII, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Setiap orang memperoleh daging seberat 1,5 kilogram.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)