Ratusan hektar lahan pertanian di Kecamatan Banua Lawas terendam banjir beberapa waktu lalu. Banjir tersebut berdampak pada mundurnya jadwal tanam.
Tingginya curah hujan yang terjadi sejak awal Januari menyebabkan 155 hektar lahan pertanian di wilayah tadah hujan Kecamatan Banua Lawas terendam banjir. Lahan pertanian yang terendam banjir tersebut tersebar di Desa Habau, Batang Banyu, Banua Rantau, Hapalah, Bangkiling, Banua Lawas, dan Purai.
Saat di temui pada Selasa, 16 Januari 2024, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Banua Lawas, Yuli Permana, menjelaskan bahwa banjir ini berdampak pada mundurnya jadwal tanam petani.
“Dengan patokan curah hujan tadi ini kita bisa mengatur musim tanamnya, apakah akan kita majukan atau kita mundurkan. Nah, kalau kita lihat sekarang ini sangat jelas terlihat akan terjadi pengunduran jadwal tanam untuk musim penghujan, musim tanam mini. Nah, kemudian bagi petani yang sudah terlanjur, khususnya yang sudah terlanjur semai, persemaiannya yang kena ini diupayakan untuk bisa mengangkat persemaian tadi, memindah ke tempat yang agak tinggi.” ujar Yuli Permana, Koordinator BPP Banua Lawas.
Yuli menambahkan bahwa berbagai upaya telah pihaknya lakukan untuk mengantisipasi banjir yang terjadi pada lahan pertanian di Kecamatan Banua Lawas, seperti perbaikan saluran air dan pembersihan anak sungai di sekitar lahan pertanian.
Yuli Permana berharap perbaikan dan pembangunan infrastruktur pendukung pertanian terus dilakukan secara menyeluruh, sehingga banjir tidak berdampak pada produksi pertanian di Kecamatan Banua Lawas yang saat ini memiliki lahan pertanian seluas 1800 hektar.
(Dano Nafarin/ TV Tabalong)
