Tingginya produksi kue tradisional berbahan santan kelapa untuk kudapan saat berbuka puasa berdampak pada tingginya permintaan kelapa parut. Para pedagang kelapa parut pun mengaku, dalam sehari mampu menjual hingga 600 biji kelapa parut.
Bulan Ramadan membawa keberkahan sendiri bagi para pedagang kelapa parut yang ada di pasar Tanjung. Pasalnya, saat bulan Ramadan, permintaan kelapa parut meningkat begitu signifikan. Yang mana permintaan kelapa parut banyak dilakukan oleh para pelaku usaha kue tradisional.
Hal tersebut diakui oleh salah satu pedagang kelapa parut, Jumrah. Jika pada hari biasa ia mampu menjual kelapa parut sebanyak seratus biji per hari, maka pada saat bulan Ramadan ia mampu menjual dua ratus biji per hari.
“Kalau biasanya paling sekitar seratusan. Itu pun bisa kurang kalau yang sebelum Ramadan. Kalau sesudah Ramadan ya Alhamdulillah lah ada peningkatan, banyak lah,” kata Jumrah.
Sementara itu, salah satu pedagang kelapa parut lainnya, Masbari, mengatakan jika pada hari biasa ia mampu menjual kelapa parut sebanyak kurang lebih dua ratus biji, maka pada saat bulan Ramadan ia mampu menjual hingga enam ratus biji kelapa parut per hari.
“Kalau hari biasa biasanya sekitar dua ratus bijian. Kalau bulan puasa ini ya kurang lebih enam ratus bijian,” ujar Masbari.
Para pedagang pun mengatakan, meski permintaan saat Ramadan meningkat begitu signifikan, namun harga satu biji kelapa masih sama dengan hari biasanya, yaitu di bandrol dari harga enam belas hingga delapan belas ribu rupiah per biji, tergantung ukuran.
(Maria Ulfah/TV Tabalong)