Pemerintah Kabupaten Tabalong menegaskan komitmennya untuk mengembangkan sentra buah-buahan unggulan daerah, khususnya langsat Tanjung dan durian. Program tersebut tidak hanya ditujukan untuk mempertahankan identitas khas Tabalong, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian dan pengolahan hasil bumi.
Bupati Tabalong, Muhammad Noor Rifani, menyampaikan bahwa langsat Tanjung telah lama menjadi kebanggaan daerah dan dikenal luas di berbagai wilayah. Pemkab menargetkan tahun 2026 sebagai momentum penanaman besar-besaran varietas unggulan ini di desa-desa yang selama ini menjadi penghasil utama.
Dengan langkah ini, diharapkan terbentuk desa-desa sentra langsat yang siap memenuhi kebutuhan pasar sekaligus menarik wisatawan. Pengalengan langsat menjadi salah satu inovasi yang direncanakan agar cita rasa khas buah ini dapat dinikmati kapan saja tanpa terbatas musim panen. Selain memperpanjang umur simpan, langkah ini diharapkan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
Tidak hanya langsat, Pemkab Tabalong juga akan mengembangkan durian Tanjung melalui penerapan teknologi budidaya modern. Beberapa varietas durian diketahui dapat berbuah dua hingga tiga kali dalam setahun, bahkan dengan interval panen hanya tiga hingga empat bulan sekali.
“Kenapa nanti ada sentra desa langsat ini? Sehingga nantinya setiap pengunjung, setiap orang berkunjung ke Tabalong ini bisa menikmati langsat Tanjung itu. Tapi karena ini ada musim-musimnya, maka kita harus melakukan hilirisasi. Bagaimana caranya? Mungkin kita akan melakukan pengalengan buah langsat itu sendiri. Sehingga dengan pengalengan ini, insyaAllah setiap orang datang ke Tabalong akan tahu bagaimana rasanya langsat Tanjung,” ujar M. Noor Rifani, Bupati Tabalong.
Hilirisasi hasil panen, baik langsat maupun durian, akan dilakukan untuk menciptakan nilai tambah dan daya tarik baru bagi sektor pariwisata. Produk olahan akan dikemas sedemikian rupa agar layak menjadi oleh-oleh khas, sehingga setiap pengunjung Tabalong dapat membawa pulang cita rasa asli daerah Tabalong.
(Muhammad Ariadi / TV Tabalong)