Hari kedua perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, suasana di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) milik Dinas Perkebunan dan Peternakan Tabalong tampak ramai. Puluhan warga datang untuk melaksanakan ibadah kurban dengan cara yang lebih praktis dan higienis. Tak hanya fasilitas yang memadai, kehadiran tenaga ahli dan sistem pengelolaan limbah yang baik menjadikan RPH sebagai pilihan utama warga.
Di hari kedua pelaksanaan ibadah kurban, atau tepatnya pada Sabtu, 7 Juni 2025, Rumah Pemotongan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tabalong ramai didatangi warga yang berkurban.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Nor Hidayati. Ia menuturkan bahwa setiap tahunnya ia melakukan pemotongan hewan kurban di RPH Disbunnak Tabalong. RPH sendiri dipilih karena memiliki fasilitas yang memadai, seperti tempat khusus pemotongan, air yang cukup, serta pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh ahlinya.
“Karena pertama tempatnya nyaman, airnya cukup, ada pemeriksaan hewannya di sini, dokter hewannya ada. Kemudian pembantu-pembantu yang spesialis lah sudah, yang tukang menguliti ada, tukang sembelihnya ada. Jadi kami tuh enak sudah di sini setiap tahun, gitu.” ujar Nor Hidayati, warga Mabu’un.
Hal serupa juga diungkapkan oleh warga lainnya, yakni Aidi. Ia mengungkapkan bahwa layanan di RPH sangat memudahkan pelaksanaan ibadah kurban. Proses pemotongan hingga menguliti hewan kurban sudah dilakukan oleh para petugas, sehingga pihaknya hanya melakukan pemotongan kecil dan penimbangan saja.
“Jadi kami memilih tempat untuk pemotongan di Rumah Potong Hewan ini, semuanya tersedia, sudah dipotong oleh petugasnya. Jadi kami sebagai yang berkurban tinggal bantu-bantu aja motong-motong, mengecilkan aja, karena semuanya petugas di sini yang menyembelihnya.” ujar Aidi, warga Mabu’un.
Selain karena fasilitas dan layanan yang baik, RPH Disbunnak Tabalong juga dipilih warga karena sudah memiliki sistem pengelolaan limbah. Sehingga tidak akan berdampak negatif terhadap lingkungan. Diketahui, pemotongan hewan kurban di RPH Disbunnak Tabalong sendiri bertambah, dari awalnya 41 ekor kini menjadi 47 ekor.
(Maria Ulfah / TV Tabalong)